Finlandia Menutup Kedutaan Besarnya di Pakistan, Afghanistan, dan Myanmar

Amastya 30 Nov 2025, 15:45
Gambar representatif /AFP
Gambar representatif /AFP

RIAU24.COM - Dalam sebuah perkembangan penting, Finlandia telah mengumumkan penutupan kedutaan besarnya di Pakistan, Afghanistan, dan Myanmar.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Finlandia menyebutkan perubahan situasi politik di negara-negara tersebut sebagai alasan utama keputusan mereka.

Pernyataan tersebut juga menyatakan bahwa Finlandia memiliki hubungan komersial dan ekonomi yang terbatas dengan negara-negara tersebut.

Disebutkan bahwa karena alasan operasional dan strategis yang ada, Presiden Finlandia memutuskan untuk melanjutkan keputusan tersebut dan persiapan untuk menutup kedutaan besar telah dimulai.

Perlu diketahui, negara tersebut juga telah menutup operasinya di Pakistan pada tahun 2012, yang terpaksa dilakukan karena keterbatasan anggaran, tetapi misi tersebut kemudian dibuka kembali pada tahun 2022.

Pada tahun 2023, Swedia juga menutup kedutaan besarnya di ibu kota tanpa batas waktu, dengan alasan situasi keamanan.

"Kementerian Luar Negeri telah memutuskan untuk menutup kedutaan besar Finlandia di Islamabad, Kabul, dan Yangon pada tahun 2026. Kedutaan-kedutaan tersebut akan ditutup karena alasan operasional dan strategis, yang berkaitan dengan perubahan situasi politik kedua negara dan terbatasnya hubungan perdagangan dan ekonomi mereka dengan Finlandia. Keputusan penutupan akan dibuat melalui keputusan Presiden Republik," ujar Menteri Luar Negeri Finlandia, Elina Valtonen, dalam siaran pers.

"Langkah yang diambil oleh negara paling bahagia di dunia ini merupakan bagian dari tinjauan strategis jaringan misinya dan mempertimbangkan kepentingan kebijakan luar negeri dan keamanan Finlandia serta kebutuhan kegiatan promosi ekspor Finlandia," tambah pernyataan tersebut.

Finlandia menyatakan bahwa dengan menutup kedutaan-kedutaan besar di negara-negara tersebut, pemerintah berupaya mengalihkan fokus dan sumber dayanya ke negara-negara yang penting secara strategis baginya.

"Kami akan secara sistematis mengembangkan jaringan misi Finlandia di luar negeri untuk menghadapi tantangan masa depan," ujar Menteri Luar Negeri Finlandia.

Keputusan ini muncul di saat Pakistan sedang terlibat dalam perebutan kekuasaan internal yang besar dengan Panglima Angkatan Darat Asim Munir yang sedang mengonsolidasikan kekuasaannya.

Keputusan ini juga muncul di tengah protes yang meluas di seluruh Pakistan yang menuntut diakhirinya dugaan kekejaman terhadap mantan Perdana Menteri Imran Khan yang kini dipenjara.

Saudara perempuan, putra-putra Khan, dan para pemimpin partainya, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), telah menuntut pihak berwenang untuk mengizinkan pertemuan dengan mantan PM yang dilaporkan berada di sel isolasi.

(***)