Para Arkeolog Menemukan Kapal Pesiar Era Romawi Berusia 2.000 Tahun

Amastya 13 Dec 2025, 08:43
Para arkeolog di Pelabuhan Pulau Kerajaan Antirhodos/ X-@Lucius_Gellius
Para arkeolog di Pelabuhan Pulau Kerajaan Antirhodos/ X-@Lucius_Gellius

RIAU24.COM - Sebuah tim arkeolog dari Institut Arkeologi Bawah Air Eropa (IEASM) menemukan 'Kapal Pesiar' berusia sekitar 2.000 tahun dalam misi eksplorasi baru-baru ini di Pelabuhan Pulau Kerajaan Antirhodos, yang terletak di dalam Portus Magnus, pelabuhan utama kuno Alexandria, Mesir.

Kapal tersebut terpelihara dengan sangat baik, artinya struktur dan sisa-sisa kapal tersebut berada dalam kondisi yang sangat bagus meskipun usianya sudah sangat tua.

Para arkeolog menduga bahwa kapal tersebut digambarkan sebagai thalamagos, sebuah kapal pesiar yang biasa digunakan untuk menjamu tokoh-tokoh terkenal, atau mungkin ikut serta dalam prosesi upacara di Mesir Romawi.

Mereka telah menemukan sekitar 90 kaki kayu yang masih utuh, menunjukkan sebuah kapal dengan panjang hampir 115 kaki dan lebar 23 kaki, seperti yang tertera dalam siaran pers IESM.

Penemu tersebut mengidentifikasi bangkai kapal itu sebagai kapal pesiar mewah abad pertama Masehi, kemungkinan dibangun segera setelah Mesir berada di bawah kekuasaan Romawi.

Lebar lambungnya dan bentuk lambungnya yang datar menunjukkan bahwa kapal itu dirancang untuk perjalanan elegan melalui kanal-kanal Alexandria yang tenang, menawarkan ruang makan tertutup untuk penumpang kelas atas.

Mereka mengindikasikan bahwa perahu-perahu mewah tersebut umum di kalangan orang kaya, menyerupai thalamagoi megah yang pernah digunakan oleh Dinasti Ptolemeus, termasuk Cleopatra VII.

Para ahli juga meyakini bahwa kapal tersebut dirancang dan dibangun di Alexandria, didekorasi dengan mewah, dan digerakkan oleh dayung.

Pelabuhan Alexandria menjadi jantung kekaisaran Ptolemaik

Franck Goddio, direktur IEASM, mengindikasikan bahwa kapal itu mungkin terkait dengan kuil Isis di Pulau Antirhodos dan mungkin tenggelam sekitar tahun 50 Masehi selama penghancuran kuil tersebut.

Jika terhubung dengan sisi navigasi, kapal tongkang itu mungkin berfungsi sebagai ‘kapal matahari’ simbolis yang membawa Isis selama prosesi keagamaan tahunan.

Penemuan bendungan rekreasi ini juga menyoroti sejarah luar biasa pelabuhan Alexandria, menunjukkan bahwa sebuah desa nelayan kecil menjadi jantung kekaisaran Ptolemaik setelah kota itu didirikan oleh Alexander Agung.

Pelabuhan ini merupakan pusat perdagangan terbesar di dunia di bawah kekuasaan Romawi, karena menangani segala hal mulai dari pengiriman gandum hingga impor barang mewah.

(***)