RIAU24.COM - Aceh mengalami pemadaman listrik berkepanjangan sejak November 2025 usai mengalami banjir bandang. 

Sejumlah wilayah di Aceh telah mengalami mati lampu lebih dari 2 pekan, namun pihak PLN setempat sudah mengerahkan usaha untuk memulihkan kondisi. 

Laporan terbaru menyebutkan Aceh masih bergantung pada penyelesaian pembangunan dua tower emergency pada jalur transmisi Pangkalan Brandan-Langsa. 

Dikutip dari Instagram resminya, PLN aceh menyebut proses pembangunan tower emergency tersbeut terkendala kondisi cuaca dan medan yang ekstrem. 

Padahal, kedua tower ini menjadi kunci untuk memulihkan kembali interkoneksi listrik Sumatera-Aceh yang terputus akibat bencaan sebelumnya. 

Jika pembangunan tower ini selesai dan interkoneksi kembali tersambung, PLN menyebutkan bakal melanjutkan tahapan dengan meyalakan PLTU Nagan Raya Unit 2,3, dan 4. 

Dari pasokan listrik tersebut, direncanakan akan dialirkan ke sekitar 20 gardu listrik induk serta belasan ribu gardu distribusi yang tersebut di seluruh Aceh. 

"Listrik akan dialirkan ke 20 gardu induk, 558 penyulang, dan 15.717 gardu distribusi di seluruh Aceh," ungkapnya. 

PLN juga menegaskan bahwa proses pemulihan dilakukan secara bertahap dan penuh dengan kehati-hatian guna memeastikan sistem kembali stabil dan aman. 

(***)