Menu

Pilpres Usai, PA 212 Rencanakan Gelar Ijtimak Ulama IV, Bakal Tinggalkan Prabowo?

M. Iqbal 15 Jul 2019, 19:00
Juru Bicara PA 212, Novel Bamukmin
Juru Bicara PA 212, Novel Bamukmin

RIAU24.COM - Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin mengatakan pihaknya akan menggelae Ijtimak Ulama IV. Hal itu terkait dengan sikap mereka ke depan usai Pemilu 2019.

"Sampai saat ini tidak ada dari PA 212 yang setahu saya yang mempunyai keputusan untuk meninggalkan Prabowo karena keputusan itu baru resmi di Ijtimak Ulama ke-4 yang insyaallah diadakan awal Agustus," ujar Novel Bamukmin dilansir dari detik.com, Senin 15 Juli 2019.

Novel mengatakan, akan banyak agenda yang dibahas di Ijtimak Ulama IV. Intinya, Ijtimak Ulama IV bakal menentukan sikap PA 212 setelah pemilu.

zxc1

"Agenda banyak, termasuk sikap politik, kepastian hukum, itu kan ada agenda yang harus dituntaskan. Jadi kita menjadi oposisi bersama Prabowo atau partai-partai atau tidak bersama Prabowo atau partai-partai," ujar Novel.

"Jadi kita oposisi dengan partai, kan koalisi udah babar, apa kita masih sejalan dengan PKS, dengan Partai Berkarya atau Gerindranya, itu kan kita nanti mungkin dengan partai-partai koalisi yang pernah ada diundang," lanjutnya. 

Kemudian, PA 212 akan meminta tanggapan partai-partai yang pernah berjuang bersama-sama di Pilpres 2019. Keputusan akan diambil di sana.
zxc2

"Meminta tanggapan mereka langkah ke depan, juga kasus masalah 10 orang wafat, begitu juga masalah kecurangan, langkah kita ke Komnas HAM. Kita berjuang terus memperjuangkan keadilan bersama partai atau tidak dengan partai. Itu kan masih banyak agenda-agenda yang akan dibahas, banyak bahasan yang akan dibahas di Ijtimak Ulama IV," jelasnya.

Dia sendiri belum memastikan kapan tanggal pasti untuk melakukan Ijtimak Ulama IV tersebur. Bisa saja Ijtimak Ulama IV itu agak mundur tanggalnya mengingat menurutnya hajatan ini penting dan bersifat nasional.

"(Tanggal pasti) belum sampai saat ini. Mungkin tanggal 1 sampai, mungkin tanggal 10 Agustus, di awal. Begitulah kalau kita yang dapatkan data sampai saat ini, rencananya begitu. Bisa juga mungkin mundur karena ini hajatan nasional ulama-ulama se-Indonesia, aktivis, tokoh se-Indonesia. Seperti yang sudah-sudah 1.500 ulama. Kita harus siapkan tempat yang cukup, penginapan yang cukup," papar Novel.