Menu

Komit Jaga Lingkungan Hidup, Chevron Dukung Program MERA Rp4 Miliar

Satria Utama 19 Dec 2018, 18:47
Penandatanganan komitmen MERA di Kantor KLHK, Rabu (19/12/2018)
Penandatanganan komitmen MERA di Kantor KLHK, Rabu (19/12/2018)

Pihaknya berharap kemitraan dalam aliansi MERA dapat berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, atau UN SDG.
 

Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem yang paling produktif di dunia. Hutan mangrove merupakan daerah perlindungan dan perkembangan bagi biota laut yang sangat beragam, seperti ikan, kepiting, udang dan moluska, serta fauna hutan seperti monyet, burung dan reptil.

Ekosistem mangrove di banyak tempat juga menyediakan layanan penting bagi manusia. Hal ini meliputi layanan terhadap perikanan komersial maupun terhadap masyarakat sekitar yang mengandalkan penghasilan dan sumber makanannya dari perikanan daerah pesisir serta sebagai daerah pariwisata, konservasi, pendidikan dan penelitian.

“Dari total 15,2 juta mangrove yang tersebar di 124 negara tropis dan sub tropis di berbagai penjuru dunia, lebih dari 20 persen ada di Indonesia. Melihat kondisi mangrove Indonesia yang sangat membutuhkan perhatian, YKAN bersama mitra telah menginisiasi sebuah wadah yang akan melibatkan beragam pemangku kepentingan terkait konservasi dan restorasi mangrove yaitu Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA),” ungkap Rizal Algamar, Ketua YKAN.

Sumber daya yang tergolong ke dalam common pool resources (CPR) seperti ekosistem mangrove sudah semestinya  dikelola secara kolaboratif, dengan berbagai model kemitraannya. Keterbatasan pendanaan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana pengelolaan, teknologi, tingkat kesulitan, aksesibilitas, skala luas, dan berbagai bentuk hubungan kesejarahan antara masyarakat dengan sumberdaya CPR tersebut menjadi alasan utama dan paling penting, mengapa kita harus melakukan kolaborasi.

Halaman: 123Lihat Semua