Menu

Jadi Beban, Olshop di Riau Minta Ongkos Kirim Diturunkan

Riko 2 Feb 2019, 14:19
Olshop minta tarif jasa pengiriman diturunkan (foto/ilustrasi)
Olshop minta tarif jasa pengiriman diturunkan (foto/ilustrasi)

RIAU24.COM -  Sabtu 2 Februari 2019, Para pemilik online shop atau toko online di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau mengeluhkan tarif ongkos barang. Apalagi kenaikan ongkos Rp3 ribu sampai Rp5 ribu per kg. 

Hal itu disampaikan pemilik olshop Yuri Wardrobe, Sari. Dirinya mengeluhkan harga ongkos ekspedisi yang naik. "Walau kenaikan harga tarif cuma Rp5 ribu itu sangat berpengaruh bagi olshop-olshop kecil. Apalagi untung yang ditawarkan dari jual barang seperti pakaian atau tas ini sedikit," sebut Sari. 

Belum lagi jika pembeli berada di luar Pekanbaru, maka ongkir otomatis bertambah. "Okelah kalah pembeli tas rajut atau baju rajut di Pekanbaru, kita kasih free ongkir. Tapi kalau misal ke Siak, Rokan Hilir, Rengat dan lainnya. Tentu kita harus pakai jasa ekspedisi lagi, jadi dua kali kena ongkirnya. Pertama kami beli barang ke Bandung misalnya itukan ada ongkir, kedua barang dari kami dikirim ke pembeli yang dari luar Pekanbaru, kena ongkir lagi. Jadi barangnya mau dijual berapa? Untung padahal tidak seberapa," keluh Sari. 

Untuk itu dirinya berharap pemilik jasa ekspedisi bisa menurunkan ongkos pengiriman. 

Hal yang sama dikatakan Umaron, penjual Madu di Rokan Hulu (Rohul). Dirinya sering mendapat orderan dari luar Pekanbaru, tentunya sangat bergantung dengan jasa ekspedisi. 

"Beberapa kali kirim Madu Sialang ke Jakarta atau Batam. Dan tentunya dengan masih mahalnya ongkos kirim bergantung kepada omset kami. Pembeli juga mengeluhkan harga jadi mahal, dan ada juga yang batal. Karena dihitung-hitung lebih murah beli di pedagang Jakarta atau Batam langsung," sebutnya. 

Halaman: 12Lihat Semua