Menu

Kubah Penampung Limbah Nuklir di Kawasan Ini Dikhawatirkan Pecah, Dampaknya Sangat Dahsyat

Satria Utama 17 May 2019, 05:10
Ilustrasi
Ilustrasi

Guterres, yang sedang melakukan perjalanan ke Pasifik Selatan untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu perubahan iklim, mengatakan penduduk kepulauan Pasifik masih membutuhkan bantuan untuk menghadapi dampak dari uji coba senjata nuklir.

"Konsekuensi dari ini sangat dramatis, dalam kaitannya dengan kesehatan, dalam kaitannya dengan keracunan air di beberapa daerah," katanya.

"Saya baru saja bersama presiden Kepulauan Marshall (Hilda Heine), yang sangat khawatir karena ada risiko bocornya bahan radioaktif yang terkandung dalam semacam peti mati di daerah itu," ujarnya, seperti dikutip SIndonews dari Sputnik, Jumat (17/5/2019).

"Peti mati" nuklir tersebut dibangun pada akhir 1970-an di Pulau Runit, bagian dari Enewetak Atoll, sebagai tempat pembuangan limbah dari uji coba bom nuklir.***

 

R24/bara

Sambungan berita:  
Halaman: 123Lihat Semua