Menu

Buldoser dan Ratusan Tentara Israel Bergerak untuk Hancurkan 100 Rumah Palestina

Riko 22 Jul 2019, 16:23
Foto (internet)
Foto (internet)

Pembongkaran sekitar 100 rumah warga Palestina yang tertunda adalah putaran terakhir dari perselisihan berlarut-larut tentang masa depan Yerusalem—rumah bagi lebih dari 500.000 warga Israel dan 300.000 warga Palestina, dan situs-situs yang disakralkan oleh agama Yahudi, Islam, dan Kristen.

Para pemilik rumah mengatakan bahwa mereka akan kehilangan tempat tinggal. Mereka mengaku telah memperoleh izin untuk membangun rumah tersebut dari Otoritas Palestina. Sekadar diketahui, Otoritas Palestina menjalankan pemerintahan sendiri secara terbatas di Tepi Barat yang juga diduduki Israel.

"Ketika rumah dihancurkan, kami akan berada di jalan-jalan," kata Ismail Abadiyeh, 42, yang tinggal di salah satu bangunan yang terancam dibuldoser pasukan Israel. Dia tinggal di rumah tersebut bersama empat anaknya.

Tetapi, Mahkamah Agung Israel mengatakan bahwa bangunan-bangunan di Sur Baher melanggar larangan konstruksi.

Para tentara Israel, pada hari Senin, memotong pagar kawat di dekat desa Sur Baher. Hal itu memungkinkan mereka untuk mudah mengakses bangunan-bangunan rumah yang akan dihancurkan.

Lampu-lampu sorot menyinari sebuah bangunan multi-lantai ketika puluhan kendaraan membawa banyak polisi dan tentara berhelm ke desa tersebut.

Halaman: 123Lihat Semua