Menu

30 Warga Minang dan Bugis Dibantai Secara Sadis di Papua, Andre: Jokowi Kalau Tidak Mampu Jadi Presiden Silahkah Mundur

Riko 29 Sep 2019, 14:58
Kerusuhan di Manokwari Papua
Kerusuhan di Manokwari Papua

“Toko2 mereka dijarah. Dan sekarang mereka berlindung di kantor Kodim dan Polres. Sy mohon tindakan kongkret dr pemerintah pak @jokowi agar segera pulihkan kembali situasi keamanan kota Wamena,” tambanya.

Menurutnya, sampai saat ini dia belum melihat respon apa pun dari Pemerintah Jokowi mengenai tragedi Wamena yang menyebabkan terbunuhnya puluhan warga pendatang, termasuk 9 perantau Minang. Padahal, para korban dibantai secara sadis. Ada ada yang dibakar, bahkan balita usia 3 tahun dikampak kepalanya. Akibatnya, warga pendatang ketakutan dan terpaksa mengungsi. Total pengungsi mencapai 10 ribu orang.

“Tugas pemerintah sesuai UUD 1945 melindungi segenap tumpah darah Indonesia. Sy ingatkan pemerintah @jokowi tolong Anda jangan lalai dalam melaksanakan konstitusi. Segera bekerja lindungi Rakyat anda.

“Kalo memang tidak mampu jangan jadi Presiden atau silakan mundur,” tandas Andre.

Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe menyampaikan duka atas meninggalnya 30 warga dalam kerusuhan Wamena, Jayawijaya, Papua.

“Pemerintah Papua dan masyarakat Papua mengucapkan bela sungkawa atas kejadian yang terjadi pada hari Senin,” ujar Lukas setelah mengunjungi para korban kerusuhan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Halaman: 12Lihat Semua