Menu

Kunjungi Arboretum Marsawa, Gubernur Ajak Masyarakat Tak Lagi Bergantung Pada Tanaman Sawit

Satria Utama 12 Oct 2019, 14:11
Gubernur Riau berbincang dengan masyarakat pengelola Arboretum
Gubernur Riau berbincang dengan masyarakat pengelola Arboretum

Gubernur juga menyaksikan langsung tanaman endemik yang masih terjaga di Arboretum ini, yakni Kantong Semar, serta juga teknik pencarian sumber air di lahan Gambut yang dilakukan oleh petani atau pengelola Arboretum ini. Yakni dengan Mencacak pipa di beberapa titik hingga mengeluarkan air dengan alami. Air inilah yang kini menunjang aktivitas di lokasi Arboretum, yang tingkat kunjungannya per bulan 200 hingga 400 pengunjung setiap bulannya.

Gubri pun mengusulkan agar Arboretum ini bisa dikembangkan menjadi Ekowisata. Selain bisa dikunjungi oleh masyarakat umum, dengan tetap menjaga keselestariannya, Arboretum ini hendaknya bisa disupport oleh Pertamina menjadi pusat penelitian bagi para peneliti Gambut, sehingga bisa memberikan sumbang pikir terhadap kelestarian Gambut yang ada di Riau kedepannya.

Sementara itu, peneliti Universitas Riau Prof.Ashaluddin Jalil, MS, yang juga hadir di acara itu menjelaskan, air yang keluar tersebut menunjukkan bahwa di titik itu ada kubah Gambut yang harus dijaga keasliannya, sehingga mata air yang ada dibawahnya tetap terjaga keasliannya guna membasahi gambut agar tidak kering, sekaligus terhindar dari kebakaran.

"Pesan utama kami dari kalangan peneliti kampus, memelihara gambut untuk sekarang ini, diperlukan keseriusan sebab tidak cukup hanya merawat, namun juga dibarengi dengan menanam (revegetasi) pohon alam sehingga mampu menahan penurunan tanah, dan yang utama adalah menjaga agar Gambut tetap basah," ucap mantan Rektor Unri dua Periode ini.

Di tempat yang sama, Manager Produksi Pertamina Refinery Unit II Sungai Pakning Fajar Basuki mengatakan, Pertamina sebagai sebuah BUMN di sektor energi memiliki komitmen untuk mendukung setiap upaya menjaga kelestarian lingkungan.

Saat ini, pihak Pertamina bersama Pemkab Bengkalis juga menginisiasi edukasi tentang gambut dengan merancang kurikulum gambut di tingkat sekolah dasar. "Kami memandang penting untuk memasukkan materi tentang gambut ini di dalam pendidikan agar generasi penerus memahami pentingnya menjaga dan mengelola kawasan gambut secara lestari. Kita tidak ingin apa yang sudah dirintis bapak-bapak ini putus di tengah jalan, kalau bisa malah dikembangkan di tempat lain," harap Fajar.***

Sambungan berita:  
Halaman: 123Lihat Semua