Menu

Gas Bersubsidi Kembali Langka di Bengkalis, Ini Himbauan Kadisdagperin ke Orang Kaya

Dahari 31 Oct 2019, 09:11
Gas bersubsidi di Bengkalis kembali langka (foto/int)
Gas bersubsidi di Bengkalis kembali langka (foto/int)

RIAU24.COM - BENGKALIS- Sejak beberapa hari lalu, Tabung Gas bersusidi ukuran 3 kilogram atau tabung gas melon untuk warga kurang mampu di Pulau Bengkalis kembali langka.

Dengan kelangkaan tabung gas melon tersebut, membuat warga miskin di Bengkalis mengeluh, dikarenakan susahnya mendapat tabung gas ukuran tiga kilogram tersebut.

zxc1

Seperti diutarakan Wirahadi warga Bengkalis, Kamis 31 Oktober 2019. Wira menyampaikan saat ini susahnya mendapat tabung gas ukuran 3 kilogram tersebut.

"Susah betul mencari tabung gas ukuran tiga kilogram dalam beberapa hari ini. Yang ada terjual tabung gas ukurang 5-12 kilogram. Kalau kami sebagai warga yang kurang mampu ini ya rasa rasa berat mau membelinya. Apalagi, kami selama ini memang menggunakan tabung gas tiga kilo," ungkap Wirahadi, Kamis pagi.

Menanggapi keluhan warga masyarakat Bengkalis soal kelangkaan tabung gas ukuran tiga kilogram ini.

zxc2


Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Bengkalis kembali mengimbau kepada golongan orang kaya dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis untuk tidak lagi menggunakan tabung gas yang dikhususkan untuk masyarakat miskin.

Selain kepada masyarakat orang kaya dan ASN, imbauan yang sama juga disampaikan ke pengusaha-pengusaha di daerah ini yang memiliki omset dan penghasilan lebih tinggi. Hal tersebut dikatakan Kepala Disdagperin Kabupaten Bengkalis, H. Raja Arlingga.

Ungkap Raha Arlingga, tidak hanya itu seluruh agen dan pangkalan yang beroperasi juga diminta untuk tidak menjual kepada ASN ataupun kepada rumah tangga yang mampu.

"Karena penggunaan yang tidak tepat sasaran, memicu peredaran gas 3 kilogram terjadi kelangkaan dan sulit di dapat oleh masyarakat yang sepatutnya berhak menggunakannya," ucap Raja kepada sejumlah wartawan.

Mengantisipasi  dampak kelangkaan lebih meluas, Disdagperin juga sudah menyampaikan secara resmi kepada Pertamina, jika kelangkaan yang terjadi sudah sangat meresahkan masyarakat, agar segera melakukan operasi pasar. 

"Kami juga berharap kepada Pertamina jika terjadi kelangkaan gas agar melakukan operasi pasar," ungkapnya lagi.

Raja menambahkan, bahwa untuk kuota wilayah Kabupaten Bengkalis sampai saat ini masih didistribusikan seperti biasa tidak ada pengurangan.

"Kuota tidak ada pengurangan, tetapi kemungkinan penggunanya yang semakin bertambah," ujarnya.

Diketahui, lanjut raja, kuota isi ulang gas 3 kilogram di Kabupaten Bengkalis sejak tahun 2017 lalu mencapai 14.071 metrik ton (MT) untuk kebutuhan sebanyak 4.690.333 tabung. Dan hingga 2019 belum ada pengurangan maupun penambahan, kecuali menghadapi hari-hari besar keagamaan atau lebaran.

Jumlah sejak 2017 ini memang terjadi peningkatan dari jumlah kuota tahun 2016 lalu hanya sebanyak 4,2 juta lebih tabung yang digunakan oleh masyarakat di daerah ini, naik lebih kurang 490 ribu (naik sebesar 11 persen).

Dengan estimasi kebutuhan elpiji 3 Kg mulai sejak 2017 lalu sektor usaha mikro 3.827 pengguna sebanyak 459.240 tabung setahun, selanjutnya estimasi kebutuhan elpiji 3 Kg sektor rumah tangga sebanyak 4.243.140 tabung dari 117.865 kepala keluarga (KK) setahun. (R24/Hari)