Menu

Soal Gibran Maju ke Pilkada Solo, Puan Maharani Senada Dengan Jokowi

Bisma Rizal 12 Dec 2019, 19:11
Puan Maharani Ketua DPR RI (foto/int)
Puan Maharani Ketua DPR RI (foto/int)

RIAU24.COM -  JAKARTA- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani senada dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) soal majunya Gibran Rakabuming Raka dalam Pilkada Walikota Solo 2020 nanti.

zxc1

Menurut Puan, majunya putra kandung Jokowi itu dalam Pilkada nanti adalah hak politik yang bersangkutan sebagai individu. Yang penting, kata politikus PDI-Perjuangan, Gibran maju sebagai calon berdasarkan mekanisme internal Partai.

"Inikan hak  politik individu dan hak politik dari Gibran untuk bisa maju menjadi salah satu calon walikota yang ada di Solo. Jadi yah selama itu mengikuti mekanisme internal yang ada di PDIP yah kita persilakan yang bersangkutan mengikuti mekanisme yang ada di PDIP," ujarnya saat ditemui wartawan di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (12/12/2019).

zxc2


Mekanisme itu, kata Puan, adalah melakukan pendaftaran ke partainya. "Yang penting harus daftar dulu karena kalau nggak daftar nggak bisa ikut proses," jelasnya.

Sedangkan, Jokowi menyebutkan, bahwa yang dilakukan Gibran adalah maju ke dalam kompetisi merebut hati rakyat Solo.

Jadi ia menganggap salah besar sedang menjalankan politik dinasti. "Ini kompetisi, bukan penunjukan. Beda. Tolong dibedakan. Kompetisi itu bisa menang bisa kalah. Terserah rakyat yang memiliki hak pilih," ujarnya saat ditemui wartawan
usai meresmikan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek KM 38, Kamis (12/12/2019).

Sementara itu, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI-P Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Joko Santoso menyebutkan, akan mendukung Gibran dengan setengah hati.

"DPC (Solo) mohon maaf, itu instruksi DPP tetap kami terima. Tetapi untuk loyalitas back up Gibran setengah hati," katanya saat dihubungi wartawan, Kamis (12/12/2019).

Dirinya pun menegaskan, kader DPC Solo sudah satu suara untuk mengusung pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa di Pilkada Solo.

"Sudah final (dukung Purnomo-Teguh), enggak mungkin berubah, yang bisa mengubah hanya DPP," katanya. (R24/Bisma)