Menu

Sadis, Bom Mobil Meledak Akibatkan 78 Orang Tewas, 125 Terluka

Siswandi 29 Dec 2019, 01:35
Sisa kendaraan yang hangus terbakar akibat bom di Mogadishu. Foto: int
Sisa kendaraan yang hangus terbakar akibat bom di Mogadishu. Foto: int

RIAU24.COM -  Sebuah bom mobil tiba-tiba meledak di sebuah kawasan padat di Kota Mogadishu, Somalia. Akibatnya, 78 orang tewas dan 125 orang lainnya mengalami luka-luka. Insiden ini menjadi salah satu yang paling mematikan dalam dua tahun terakhir.

Dilansir detik yang merangkum AFP, Minggu 29 Desember 2019), ledakan tersebut terjadi pada Sabtu (28/12/2019) waktu setempat. Kawasan tempat bom meledak tersebut sering mengalami kemacetan lalu lintas karena di sana ada pos pemeriksaan keamanan. Di tempat itu juga ada kantor pajak memungut biaya dari bus dan truk yang lewat. 
Hingga sejauh ini, belum ada pihak yang mengklaim serangan itu.

Informasi di lapangan menyebutkan, 16 orang yang tewas adalah mahasiswa dari Universitas Banadir. Saat peristiwa itu terjadi, mereka tengah bepergian dengan bus. Puluhan orang yang terluka dibawa dengan tandu dari lokasi itu. Ledakan meninggalkan sisa-sisa kendaraan yang hangus. 

"Jumlah orang yang tewas akibat ledakan itu masih meningkat, kami sekarang memiliki 78 orang tewas dan 125 lainnya cedera," kata direktur layanan Ambulance Aamin, Abdukadir Abdirahman Haji.

Sedangkan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan lewat Twitter-nya kalau ada 2 warga negara Turki yang tewas.

Seorang mahasiswa Universitas Banadir mengatakan dia telah bergegas ke rumah sakit setelah mendengar ledakan itu. Saudara perempuannya berada di salah satu dari dua bus yang menuju ke universitas.

"Apa yang terjadi hari ini mengerikan. Saya adalah di antara beberapa siswa yang bergegas ke rumah sakit setelah kami menerima informasi. Saya telah menghitung mayat 16 siswa pria dan wanita beberapa dari mereka memiliki bagian tubuh mereka yang terputus," ujarnya kepada AFP. 

Untuk diketahui, Mogadishu sering dikejutkan oleh bom mobil dan serangan yang dilakukan oleh gerilyawan Al-Shabaab yang bersekutu dengan Al-Qaeda. ***