Menu

Harga Masker di Toko Online Dijual Puluhan Juta, ini Kata Kemendag

M. Iqbal 4 Mar 2020, 09:04
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Sejak diumumkannya oleh Presiden Joko Widodo adanya dua orang yang positif corona, masker menjadi barang yang paling dicari. Bahkan, keberadaan masker menjadi langka dan harganya juga melonjak.

Terkait hal tersebut, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengaku masih belum mengetahui adanya lonjakan harga masker di sejumlah toko online.

"Untuk online kami belum ada informasi, tentunya atas informasi hari ini, kami kebetulan akan rapat dengan mereka (pedagang di Indonesia), kami akan bahas nanti," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Suhanto dilansir dari Detik.com, Selasa, 3 Maret 2020.

Padahal, kata dia, kenaikan harga masker telah terjadi sejak akhir Januari 2020. Kenaikan itu makin parah, bahkan harga masker yang dijajakan sejumlah pelapak online di sebuah marketplace melonjak drastis. Satu box masker bermerek Sensi dengan isi 50 lembar dijual hingga Rp 31 juta.

zxc1

Suhanto menuturkan, saat ini pihaknya baru akan mengecek fenomena itu dan berkomunikasi dengan marketplace.

"Kami komunikasikan lah, kami mau cek ini baru dengar hari ini kalau online seperti itu, kami belum tahu nanti kami cek," lanjutnya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag.

"Kami tetap akan imbau, kami kerjasama dengan Satgas untuk cek kondisi di lapangan dan kami juga dengan tim kami Ditjen PKTN melakukan pengawasan di lapangan terhadap stok dan ketersediaan," kata dia.
zxc2

Suhanto mengaku, pemerintah tak bisa membatasi harga penjualan masker di toko online. Hanya saja, pemerintah meminta agar masyarakat tidak panic buying, dan penjual tak memanfaatkan kesempatan dengan menaikkan harga.

"Kami tidak bisa batasi, kami belum berikan pembatasan. Tapi imbauan seperti yang sudah disampaikan Pak Menteri (Perdagangan)," tutupnya.