Menu

238 Kasus DBD Terjadi di Pekanbaru Sepanjang 2020, Satu Warga Meninggal Dunia, Berikut Rinciannya

Ryan Edi Saputra 12 Mar 2020, 14:02
Ilustrasi DBD
Ilustrasi DBD

RIAU24.COM - PEKANBARU - Selain wabah Corona, saat ini kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali jadi sorotan. Diketahui hingga pekan kedua bulan Maret ini Satu warga Kota Pekanbaru meninggal akibat DBD.

Korban meninggal berinisial R (20) warga Jalan Melur, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Senapelan. Diduga, korban meninggal ini terlambat penanganan. Korban diketahui meninggal pada tanggal 15 Februari 2020 lalu.

Berdasarkan informasi yang diterima, korban sudah merasakan sakit sejak Jumat 7 Februari lalu. Namun, korban baru memeriksakan kesehatan dan berobat dua hari setelah itu. 

Pasien masuk rumah sakit dengan diagnosa DHF with warning sign dengan hemaptoe dan melena atau sudah mutah darah. Kondisi korban sudah sudah lemas. Setelah dirawat selama lima hari korban tidak dapat tertolong dan meninggal. 

Data dari Dinas Kesehatan (Diskes), dari Januari lalu sampai pekan kedua bulan Maret ini sudah ada 238 kasus DBD ditemukan. Sebanyak 237 pasien DBD saat ini sudah sembuh dan sudah ditangani Diskes. 

Pelaksana tugas Kepala Diskes Kota Pekanbaru M Amin menjelaskan, persoalan DBD bukan persoalan fogging. Tapi persoalan lingkungan. Untuk itu, Puskesmas diharapkan turun ke masyarakat agar menjaga lingkungannya. 

"Bukan hanya mengatasi DBD itu, orang sakit dikirim ke rumah sakit. Bukan itu persoalannya. Tapi bagaimana kita menata lingkungannya supaya tidak bertelur lagi nyamuk aedes aegypti itu," kata Amin, Kamis (12/3/2020). 

Ia meminta peran Puskesmas di masyarakat terus dimaksimalkan. "Masyarakat diajak supaya ikut membersihkan lingkungan bersama, melakukan 3M plus. Jika butuh fogging dengan alur yang sudah ada, kita akan fogging," jelasnya. 

Program Diskes Pekanbaru, kata dia, sudah lakukan penyuluhan kepada masyarakat, baik melalui dinas langsung atau melalui puskesmas. Juga ada program melalui Biaya Operasional Kesehatan (BOK). 

"Turun ke lapangan, langsung ke masyarakat jadi kita tidak menunggu di puskesmas lagi. Kita turun ke masyarakat, kita wajib turun mengajak masyarakat untuk memerangi DBD. Untuk obat, saya rasa cukup, untuk penanganan DBD cukup," paparnya. 

Kasus DBD Hingga Pekan ke-2 Maret

Kecamatan Tenayan 44 kasus
Kecamatan Tampan 36 kasus 
Kecamatan Marpoyan Damai 30 kasus 
Kecamatan Payung Sekaki 28 kasus
Kecamatan Bukit Raya 26 kasus 

Kecamatan Rumbai 15 kasus 
Kecamatan Rumbai Pesisir 9 kasus 
Kecamatan Limapuluh 21 kasus 
Kecamatan Sukajadi 11 kasus 
Kecamatan Senapelan 13 kasus 
Kecamatan Sail  1 kasus 
Kecamatan Pekanbaru Kota 4 kasus 

Total : 238 kasus

 

(R24/put)