Menu

Pelabuhan BSSR Bengkalis Ditutup, Ratusan Warga Bengkalis Terlantar di Muar Malaysia

Dahari 22 Mar 2020, 11:42
Warga Indonesia ada yang dari Bengkalis juga Dumai terlantar di Pelabuhan Muar Malaysia akibat Pelabuhan BSSR tutup dan Malaysia lockdown (foto/ist)
Warga Indonesia ada yang dari Bengkalis juga Dumai terlantar di Pelabuhan Muar Malaysia akibat Pelabuhan BSSR tutup dan Malaysia lockdown (foto/ist)

RIAU24.COM - BENGKALIS- Ratusan warga Bengkalis yang ingin pulang melalui pelabuhan Muar, Malaysia tertahan pasca penutupan pelabuhan Internasional Bandar Sri Setia Raja (BSSR) Selatbaru.

zxc1

Mereka berharap ada kebijakan dari Pemerintah RI agar bisa pulang dan tidak keberatan walau harus dikarantina. Informasi tertahannya warga Bengkalis di negeri jiran ini beredar melalui media sosial facebook sejak Sabtu pagi kemarin.

Melalui postingan para warga Bengkalis tersebut, tampak mereka berkumpul di kaki lima areal pelabuhan Muar. Salah seorang warga dengan akun Jee Siswanto mengirimkan foto-foto dengan caption “Wajah-wajah warga Bengkalis yang ingin pulang kekampung halaman. Terlantar di pelabuhan verry Muar dikarenakan pelabuhan internasional Selatbaru ditutup, menurut informasinya. Mohon Pemerintah Kab. Bengkalis untuk segera mengatasi keadaan ini."

zxc2

Postingan lainnya dikirimkan seseorang dengan akun Wiwik Sunarti. Ada lima foto yang diposting, salah satunya berisikan pengumuman permohonan maaf, semua feri ke Bengkalis/Dumai ditutup atas arahan Pemerintahan Indonesia. “Pikirlah Presiden Indonesia gimana naseb rakyatmu yang rantauan nggak pulang ini kasihan sama rakyatmu ini masa harus jadi pelarian kita negeri Malaysia,” demikian isi postingannya.

Media ini mencoba menelusuri salah satu akun yang memposting foto-foto di facebook tersebut. Salah satunya pemilik akun Jee Siswanto, yang ternyata berasal dari Desa Resam Lapis Kecamatan Bantan. Siswanto mengaku baru tau pelabuhan BSSR ditutup Jumat malam, lantaran bekerja jauh dari kota.

“Masalahnya kita jauh dari jangkauan, jadi lambatlah info masuk. Macam tak bernafas info dibuatnya kita,” ujar Sulaiman melalui pesan whatsapp.

Hal itu juga diungkapkan warga Bengkalis lainnya yang juga mengalami nasib yang sama, Hafiz. Pria asal Desa Bantan Air Kecamatan Bantan ini mengaku awalnya sudah menghubungi pihak kapal dan mendapatkan jawaban Sabtu tetap jalan. Namun pada malam harinya mendapatkan informasi kalau Sabtu kapal tidak berangkat.

Hafiz yang saat dihubungi melalui pesan whatsapp berada di pelabuhan Muar mengaku, saat ini dirinya terpaksa mencari penginapan dulu, itu pun kalau masih ada yang buka.

Untuk kembali bekerja ujar Hafiz mustahil karena tidak diperbolehkan lagi. “Bos pun dah tak berani nak suruh buat kerja, bos tak nak ambik resiko bang,” ujarnya lagi.

Hafiz mengaku dengan kondisi keuangan yang pas-pasan membuat dirinya sangat khuatir apalagi kalau harus lama tertahan di Malaysia. Memang ada keinginan untuk pulang dari Kukup ke Tanjung Balai baru ke Bengkalis.

“Tapi nak beli tiket (dengan uang,red) segitu mana cukup,”ungkap mereka sambil memposting tiga lembar uang RM50.

Baik Sulaiman maupun Hafiz berharap kepada Pemerintah RI, semoga ada kebijakan agar mereka bisa pulang berkumpul bersama keluarga. (R24/Hari)