Menu

Rupiah Menguat terhadap Dollar AS, Rizal Ramli Malah Sebut Itu Hanya Semu, Ini Sebabnya

Siswandi 29 Jun 2020, 23:35
Rizal Ramli
Rizal Ramli

"Selain itu ada berbagai kasus gagal bayar asuransi sekuritas, total 46 perusahaan gagal bayar dan rata-rata totalnya antara Rp400-500 triliun. Situasi ini membuat ekonomi Indonesia bagai petinju goyang, dan coba distabilkan utang luar negeri, tapi ada jab alias pukulan dari gagal bayar Rp400-500 triliun. Akhirnya terjadilah krisis hari ini," terangnya.

Yakin Menguat 

Terpisah, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini rupiah bisa menguat lantaran nilainya masih kemurahan atau undervalue.

"Nilai tukar rupiah masih undervalue, sehingga berpotensi untuk terus menguat dan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya dalam rapat dengan Komisi XI di Gedung DPR, Jakarta.

Perry melaporkan nilai tukar rupiah masih tercatat naik 3,26% secara point to point dan naik 5,65% secara rerata dibandingkan level Mei 2020. Hal itu disebabkan berbagai faktor positif termasuk aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan.

Potensi penguatan rupiah diyakininya juga didukung oleh masih rendahnya inflasi, penurunan defisit transaksi berjalan hingga membaiknya risiko di ekonomi global dan domestik. BI memperkirakan dolar AS rata-rata di 2020 ini berada di kisaran Rp 14.000-14.600. Sementara untuk tahun depan diperkirakan membaik di kisaran Rp 13.700-14.300. ***

Halaman: 12Lihat Semua