Menu

AS-China Tengah Memanas, RI Tegaskan Posisi di Laut China Selatan

Riko 16 Jul 2020, 21:42
Foto (internet)
Foto (internet)

"Kami menyerukan seluruh negara untuk menahan segala aksi yang dapat memperkeruh ketegangan di kawasan," ujarnya.

Ketegangan antara AS-China kembali memanas di Laut China Selatan, terutama setelah Gedung Putih menganggap semua klaim historis Negeri Tirai Bambu ilegal di depan hukum internasional.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menganggap klaim dan agresivitas China di perairan kaya akan sumber daya alam itu merupakan aksi perundungan terhadap negara di kawasan, terutama yang memiliki sengketa wilayah di sana.

Ia bahkan menyatakan Washington menolak klaim sepihak China terhadap ZEE di lepas pantai Natuna, Indonesia, mempertegas bahwa batu karang Mischief Reef dan Second Thomas Shoal merupakan wilayah di bawah yurisdiksi Filipina. 

AS juga menentang klaim China terhadap Kepulauan Spartly, perairan sekitar Vanguard Bank di Vietnam, Lucania Shoals di lepas pantai Malaysia, serta ZEE Brunei sebagai tindakan yang melanggar hukum internasional.

Pernyataan itu membuat geram China. Beijing menegaskan penolakan AS terhadap klaimnya di Laut China Selatan berpotensi memicu ketegangan di perairan tersebut.

Halaman: 12Lihat Semua