Menu

Bikin Kaget, Jenderal Perang Teluk Persia Ini Terang-terangan Sebut Ada Keterlibatan AS dan Israel dalam Tragedi Ledakan di Lebanon, Begini Indikasinya

Siswandi 7 Aug 2020, 10:52
Asap raksasa berbentuk jamur menutupi Ibukota Lebanon, Beirut, saat ledakan dahsyat menghantam kota itu. Foto: int
Asap raksasa berbentuk jamur menutupi Ibukota Lebanon, Beirut, saat ledakan dahsyat menghantam kota itu. Foto: int

Menurutnya, kebijakan Donald Trump sangat berbeda jauh dengan dua Presiden Amerika sebelumnya, George Bush dan Ronald Reagen.

"Trump memprioritaskan perang ekonomi dari pada kekuatan militer. Misalnya, Trump telah menggunakan alat tarif terhadap China dan Eropa dan sanksi terhadap Iran dan Rusia. Dengan kata lain, Trump telah menyimpulkan bahwa bom atom dan perangkat militer lainnya telah kehilangan propertinya dan menjadikan perang ekonomi sebagai prioritas pertama mereka," ujarnya.

Selain itu, hasil pemboman Beirut sangat mirip dengan hasil tindakan Amerika lainnya di Lebanon, termasuk upaya untuk secara drastis mendepresiasi mata uang Lira Lebanon dalam beberapa bulan terakhir.

"Menarik untuk dicatat bahwa selama bertahun-tahun, setiap dollar diperdagangkan untuk 1.500 Lira Lebanon, tetapi sejak lima bulan yang lalu, setiap dollar telah ditukar dengan 9.000 Lira Lebanon, yang secara drastis mengurangi daya beli rakyat Lebanon dan mata pencaharian rakyat Lebanon. Ada tekanan kuat. Ledakan Beirut juga sangat merusak mata pencaharian masyarakat, yakni gandum dan stok pangan," ujarnya lagi. 

Langsung Berbeda 
Selanjutnya, Jenderal Reza juga menyorot pernyataan Presiden AS Donald Trump, yang disampaikannya beberapa saat setelah ledakan Beirut terjadi. Soalnya, Trump adalah yang pertama sekali menduga ledakan itu bukan ledakan biasa tapi serangan bom. 

Halaman: 123Lihat Semua