Menu

Pandemi, Dokter Boyke: Hindari Oral dan Quickie Seks

Bisma Rizal 7 Sep 2020, 03:45
Pademi, Dokter Boyke: Hindari Oral dan Quickie Seks (foto/int)
Pademi, Dokter Boyke: Hindari Oral dan Quickie Seks (foto/int)

RIAU24.COM -  JAKARTA- Pada masa pademi ini sebaiknya hindari seks cepat atau quickie sex dan oral sex.  Hal itulah yang diungkapkan oleh ahli Sexology dokter Boyke Dian Nugraha.

Boyke menyebutkan, pada masa pandemi ini asalkan pasangan yang sama-sama kerja mengikuti anjuran pemerintah maka tidak ada masalah untuk melakukan aktivitas sex.

zxc1

"Yang pertama adalah orangnya. Kalau suami atau istri kerja maka dia harus memenuhi standar pemerintah. Pulang ke rumah, cuci tangan, lepas masker, mandi, ganti baju, baru melakukan hubungan seks," kata Boyke saat wawancara live di CNN Indonesia, Minggu (6/9/2020).

Dan aktivitas sex, kata Boyke, harus menyenangkan kedua belah pihak. Yakni, bukan aktivitas yang membosankan.

"Sekarang kan lebih sering di rumah, jadi teknik dan posisi harus bervariasi agar pasangan nyaman dan tidak bosan," ungkapnya.

zxc2

Namun, kata Boyke, ada hal yang harus dihindari seperti oral seks. "Hindari oral, deep kiss. Hubungan seks biasa aja," katanya.


Berdasarkan penelitian ahli mikrobiologi dan imunologi dari Columbia University, Profesor Vincent R. Racaniello, seks oral di antara dua orang yang tidak menjalankan karantina mandiri secara ketat bisa sangat berisiko.

"Jika orang tidak tinggal di rumah dan menjaga jarak sosial, atau melakukan tugas-tugas penting, mereka berisiko terinfeksi dalam aktivitas sehari-hari," ujar Racaniello, mengutip Elite Daily.

Sebagaimana, virus SARS-CoV-2 menyerang pernapasan yang ditularkan melalui percikan air liur orang yang terinfeksi. Para ahli sepakat, kontak seksual seperti berciuman secara mendalam dapat meningkatkan risiko penularan.

"Selain itu, hindari juga quickie sex, seks sebelum berangkat kerja. Seks yang dilakukan harus terencana, apalagi untuk yang sudah punya anak dan ada anak di rumah," katanya.

Boyke juga menyarankan, disaat ini para pasangan untuk menggunakan alat pengaman. Guna mengontrol kehamilan.

"Usahakan untuk tidak hamil di masa pandemi, karena susah kontrol dan proses pemeriksaan dengan peralatan bisa berisiko tertular virus corona. Gunakan alat KB."

Boyke juga menambahkan bahwa selain seks, komunikasi yang intim juga diperlukan antar pasangan. Komunikasi intim ini akan membantu pasangan suami-istri untuk mempererat ikatan pernikahan dan mencegah cekcok.

Dia menyebut bahwa di masa pandemi ini dilaporkan ada banyak kasus perceraian rumah tangga yang terjadi akibat banyak alasan, misalnya sering bertengkar karena komunikasi yang tak nyambung ataupun karena masalah ekonomi.

Makanan sehat peningkat imunitas dan sperma

Imunitas yang kuat adalah kunci untuk mencegah penularan covid-19. Boyke sendiri menyarankan untuk konsumsi aneka vitamin yang bisa meningkatkan imunitas dan juga kekuatan sperma.

"Vitamin A, C,D3, dan mineral zinc," ucapnya.

Vitamin A bisa didapatkan dari tauge, kiwi. Sedangkan vitamin C dari mangga dan jeruk. Vitamin D3 disarankan untuk dikonsumsi sendiri (suplemen), namun jika dikonsumsi dari makanan maka bisa didapatkan dari telur.

"Aktifkan vitamin D3 dengan menambah limfosit dari berjemur."

Sedangkan menu spesial untuk menambah jumlah sperma adalah zinc yang bisa didapat dengan konsumsi oyster atau kerang.