Menu

Ruhut Sitompul Tuding Anies Baswedan yang Menyebabkan WNI Ditolak 59 Negara, Netizen: Tuduhan Ngawur dan Tidak Berakar

M. Iqbal 11 Sep 2020, 10:13
Politisi PDIP, Ruhut Sitompul
Politisi PDIP, Ruhut Sitompul

RIAU24.COM - Politisi PDIP, Ruhut Sitompul menuding Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai penyebab warga negara Indonesia (WNI) yang dilarang masuk ke 59 negara.

Selain itu, dia juga mendesak agar Anies Baswedan mundur dari jabatannya. Ditambah lagi, dia juga meminta kepada Menteri Dalam Negeri untuk turun tangan membenahi Jakarta, jika perlu posisi gubernur dijalankan oleh pelaksana tugas (Plt).

"Harus (turun tangan). Kalau perlu bikin Plt Gubernur. Anies sudah tidak mampu," kata Ruhut dilansir dari JPNN.com, Kamis, 10 September 2020.

Pernyataan mantan politisi Demokrat itupun mendapat kritikan keras dari netizen. Bahkan, netizen ada yang menilai tuduhan Ruhut tersebut adalah hal yang ngawur.

Berikut ini beberapa komentar netizen yang mengkritik pendukung Jokowi tersebut.

"Tuduhan yang ngawur dan tidak berakar sebaiknya dilaporkan orang2 model begini.. biar ada jera dan tidak asal nyrocos aja.... Malulah Poltak sebagai Politisi yang suka loncat2 dari partai k partai lain... Gimana kau bisa setia klo berpolitik aja jadi kutu Loncat..??!" kritik seorang netizen.

"Mengapa Anies yang dituding sebagai penyebabnya? Mungkin kah karena bung Ruhut lupa bahwa Anies itu belum menjadi presiden dan baru menjadi Gubernur DKi?" komentar salah satu netizen.

"Jgn nunjuk yg didaerah pak, nanti balik diungkit2 lg spt apa sikap pemerintah pusat ketika awal virus ini muncul termasuk statement2 bbrp mentri waktu itu, & kukira yg didaerah takan parah jika jika kebijakan dr pusat saat itu ketat jaga pintu2 keluar masuk negara," kicau netizen lainnya.

"Pak @aniesbaswedan Itu hebat ya, apapun yang tak mampu diurus @jokowi dan menteri2nya selalu diserahkan kepada beliau untuk menyelesaikannya. Luar biasa pemimpin NKRI yang satu ini, selalu membuat @ruhutsitompul Sakit hati dan melimpahkan kedengkiannya," tulis netizen.