Menu

Tak Berhenti Berulah, Kali Ini Israel Pasang Pengeras Suara Ketiga di Masjid Aqsa, Warga Palestina Ramai-ramai Mengutuk

Siswandi 11 Sep 2020, 11:12
Areal kompleks Masjid Aqsa di Palestina yang selalu diganggu pihak Israel dengan berbagai modus. Foto: int
Areal kompleks Masjid Aqsa di Palestina yang selalu diganggu pihak Israel dengan berbagai modus. Foto: int

RIAU24.COM -  Untuk kesekian kalinya, Israel kembali berbuat ulah di kawasan Masjid Agsa, Palestina. Kali ini, negara Yahudi itu memasang pengeras suara di dalam areal di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur. Sontak saja, ulah Israel itu langsung dikutik masyarakat Palestina. 

Kuat dugaan, ulah Israel itu akan terus berlanjut dengan ulah-ulah yang lain, yang intinya menunjukkan nafsu negara itu menguasai masjid yang dihormati kaum muslim di dunia tersebut.

Menurut informasi, pengeras suara itu dipasang Israel di Gerbang wudhu, yang berada di bagian barat kompleks Masjid Agsa, pada Rabu (9/9/2020). Ulah Israel itu dinilai sebagai bentuk pelanggaran terhadap situs suci umat Islam tersebut. Sehingga beragam kutukan pun bermunculan. 

Apalagi, kejadian ini bukan kali pertama mereka memasang pengeras suara di kompleks suci umat Islam. Speaker baru yang dipasang di Gerbang Wudhu di bagian barat kompleks itu adalah pengeras suara Israel ketiga yang dipasang di dalam atau di sekitar kompleks sejak 2017. 

Yang pertama dipasang tahun itu di atap dekat Sekolah Omariya, yang juga berdekatan dengan gerbang barat laut kompleks Bani Ghanim. Yang kedua didirikan pada hari Minggu lalu di atas Sekolah Syariah Al-Aqsa dekat Gerbang Timur Laut Suku. 

Dengan keberadaan set pengeras suara itu, akan memungkinkan pasukan Israel untuk membuat pengumuman dan instruksi kepada mereka yang hadir di masjid, termasuk jamaah Muslim dan pemukim Yahudi. Kelompok belakangan ini, dikabarkan terus menyerbu kompleks tersebut secara teratur tanpa mempedulikan bahwa aksi mereka melanggar perjanjian perwalian yang membatasi ibadah non-muslim di situs tersebut. 

Langkah Israel itu juga dipandang oleh warga Palestina dan jamaah Muslim sebagai upaya terbaru untuk mengancam integritas kompleks tersebut sebagai tempat ibadah Muslim. Bahkan sangat mungkin akan membuka jalan untuk gangguan lebih lanjut oleh pasukan Israel. 

Dilansir middleeasteye, mantan mufti agung Masjid Al-Aqsa, Ekrima Sabri mengatakan, Israel berupaya memaksakan kedaulatannya atas masjid dan merusak Wakaf Islam, wakaf yang berafiliasi dengan Yordania yang secara historis bertugas mengelola situs suci. 

"Tindakan pendudukan terhadap Al-Aqsa tidak valid dan ilegal," tegasnya, Kamis 10 September 2020 waktu setempat. 

"Kami tidak mengakui mereka. Kami menganggap pemerintah Israel bertanggung jawab atas pelanggaran kesucian Al-Aqsa, karena secara langsung bertanggung jawab atas setiap agresi. dan itu adalah salah satu yang melindungi para pemukim yang menyerbu situs, mendorong untuk meningkatkan jumlah mereka," tambahnya, dilansir rmol, Jumat 11 September 2020. 

Untuk diketahui, kompleks Masjid Al-Aqsa yang juga dikenal sebagai Haram al-Sharif adalah situs tersuci ketiga bagi umat Islam, setelah Masjid Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. 

Masjid ini terus menjadi polemik, karena sejumlah pihak Israel percaya bahwa di tempat itu pula Kuil Yahudi Pertama dan Kedua pernah berdiri.  Beberapa tokoh sayap kanan Israel bahkan secara terbuka mengadvokasi penghancuran Al-Aqsa sehingga Kuil Ketiga bisa dibangun untuk menggantikannya. ***