Menu

Trending #DukungPSBB, Anies Baswedan Tetapkan Jakarta PSBB Total, Netizen: Ekonomi Bisa Dipulihkan, Nyawa Tak Bisa Dikembalikan

Riki Ariyanto 13 Sep 2020, 17:28
Trending #DukungPSBB, Anies Baswedan Tetapkan Jakarta PSBB Total, Netizen: Ekonomi Bisa Dipulihkan, Nyawa Tak Bisa Dikembalikan (foto/int)
Trending #DukungPSBB, Anies Baswedan Tetapkan Jakarta PSBB Total, Netizen: Ekonomi Bisa Dipulihkan, Nyawa Tak Bisa Dikembalikan (foto/int)

RIAU24.COM -  Heboh Budi Hartono, orang terkaya RI menyurati Presiden Jokowi tolak PSBB Jakarta. Tetapi Gubernur Anies Baswedan menegaskan PSBB berlaku besok (14 September 2020).

Bukan itu saja, Anies Baswedan menyebut pemerintah pusat juga mendukung PSBB. Tidak seperti sebelumnya banyak menteri di kabinet Indonesia Maju Jokowi-Maruf yang kritik PSBB Jakarta total.

zxc1

Netizen satu suara dengan mendukung sikap Anies Baswedan yang tidak terpengaruh dengan opini yang berkembang. Bahkan tagar #DukungPSBB jadi trending sampai sekarang.


@IqVandys: "Baru kali ini pengusaha berani-beraninya surati presiden dengan lancangnya memerintah presiden agr melawan keputusan PSBB gubernur DKI. #DukungPSBB."

zxc2

@ahmadsu11230861: "Saya memang bukan warga DKI, tetapi saya #DukungPSBB karena hal itu pernah dilakukan di kota saya Tegal. Dan hal itu membuat kota Tegal menjadi zona hijau."

@M_Asmara1701: "Semakin mantap #DukungPSBB Anies Baswedan: Pemerintah Pusat Dukung PSBB DKI Jakarta Logika orang waras.. Ekonomi bisa dipulihkan tapi nyawa manusia tidak bisa dikembalikan."

@HukumDan: "Deal ya.. PSBB total tetap di berlakukan senin 14 September 2020. Ikuti protokol kesehatan yang sudah ada. Jangan keluar rumah kalau tidak penting. Dukung kebijakan Pemda DKI untuk menekan sebaran covid-19. Wabah ini tidak pandang anda siapa. #DukungPSBB."

@Nad__back: "Bukan cuma kabinet sj yg menyerang, gub tetangga sebelah & walikota sebelah jg ikut koar-koar."

@maylanitra: "Sedih. Gimana perasaan nakes yg masih suka liat kita abai dg protokol kesehatan pdhl mereka tiap hari melayani pasien dg penuh kasih sayang & resiko tinggi tertular dan bahkan mengancam nyawa mereka."