RIAU24.COM -  Libur akhir tahun 2020 sudah di depan mata. Banyak kekhawatiran kasus Covid-19 di Provinsi Riau bakal bertambah, sebab banyaknya destinasi wisata yang diserbu pelancong.

zxc1

Seperti yang disampaikan pengamat pariwisata, Dede Firmansyah. Baginya masih ada masyarakat yang tidak patuh 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) selama pergi liburan.

"Akhir tahun kalau tidak mau patuh dengan 3M sebaiknya menahan untuk libur. Karena setiap ada libur bahkan kalau libur panjang bertambah naik positif COVID-19," kata Dede yang pernah menjabat Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Riau itu.

zxc2

Tidak itu saja, Dede Firmansyah menyebut pemilik destinasi wisata harus tegas terhadpa pengunjung untuk menerapkan 3M. "Jadi pihak destinasi juga harus tegas dalam menegakkan protokol COVID-19 nya. Karena pusat pariwisata juga punya tanggungjawab untuk menekan penyebaran COVID-19," sebutnya.

Bagi Dede Firmansyah pemerintah Indonesia memang cukup beda dengan negara-negara lain dalam menangani Covid-19 semasa pandemi. "Pemerintah Indonesia tidak lockdown karena memikirkan perekonomian dan kesehatan. Kita bisa lihat justru negara yang menerapkan lockdown jauh perekonomian lebih minus dari pada Indonesia,"sebutnya.