Menu

Saksikan Gerhana Matahari Total Di Akhir Tahun 2020

Devi 14 Dec 2020, 11:55
Saksikan Gerhana Matahari Total Di Akhir Tahun 2020
Saksikan Gerhana Matahari Total Di Akhir Tahun 2020

RIAU24.COM -  Tepat hari ini, Senin 14 Desember 2020, fenomena langit Gerhana Matahari Total (GMT) akan kembali terjadi. Rute tersebut diketahui melewati samudera Pasifik dan Atlantik.

Sayangnya, orang Indonesia tidak bisa melihat gerhana matahari ini. Pasalnya, fenomena langit ini hanya akan mengunjungi sebagian Amerika Selatan dan Afrika.

Dilansir dari laman Space, saat GMT terjadi, area yang dilalui akan gelap selama 2 menit 10 detik. Sedangkan menurut Lapan, puncak GMT akan terjadi pada pukul 23.16 WIB. Gerhana matahari ini akan bertepatan dengan fase bulan baru atau fase konjungsi.

Simak beberapa review VOI terkait fenomena gerhana matahari total yang jarang diketahui publik.

Apa fenomena gerhana matahari?
Gerhana matahari adalah peristiwa dimana posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar dan berada dalam satu garis lurus. Saat itu, Bulan akan melintas di antara Matahari dan Bumi, untuk beberapa waktu cahaya Matahari ke Bumi akan terhalang oleh bayangan Bulan.

Saat fase total itu terjadi, Bulan akan menutupi Matahari, dan korona Matahari akan tampak mencuat dari tepi bagian yang tertutup Bulan. Gerhana matahari ini jarang terjadi, karena orbit Bulan miring ke arah Matahari dan tidak selalu sejajar dengan Bintang.

Gerhana Matahari Parsial:

Fenomena alam ini terjadi ketika Bulan tidak sejajar sepenuhnya dengan Matahari, sehingga hanya sebagian saja yang menghalangi sinar matahari mencapai Bumi.

Gerhana Matahari Annular:

Terjadi ketika Bulan dan Matahari sama-sama sejajar, tetapi Bulan lebih jauh dari Bumi atau Bumi lebih dekat ke Matahari. Ketika fenomena ini terjadi, Bulan tampak berukuran lebih kecil dari Matahari, dan Matahari kemudian muncul sebagai cincin yang sangat terang, atau anulus, di sekitar cakram gelap Bulan.

Gerhana matahari total:

Kali ini, fenomena tersebut akan terjadi ketika siluet gelap Bulan menutupi sepenuhnya cahaya terang Matahari yang intens. Hanya korona Matahari yang jauh lebih redup, selama Gerhana Matahari Total.

Cara Menyaksikan Gerhana Matahari Total
Sayangnya, saat ini Indonesia belum berkesempatan untuk melihat gerhana matahari secara langsung. Pasalnya, fenomena ini hanya akan terjadi di sebagian wilayah Amerika Selatan, sehingga relatif sedikit orang yang bisa menyaksikannya secara langsung.

Namun, beberapa siaran langsung dari fenomena alam tersebut akan memastikan para penggemar Gerhana Matahari memiliki kesempatan untuk melihat, di mana pun mereka berada.

Pada kesempatan kali ini, NASA TV akan menyiarkan langsung gerhana dari Pontificia Universidad Católica de Chile melalui teleskop di Observatorio Docente.

Siaran langsung akan dimulai pada 9:40 ET waktu setempat, dengan program dinarasikan dalam bahasa Spanyol pada 10:30 ET dan gerhana total ditetapkan pada 11:02 ET. Klik tautan di sini untuk menonton. https://www.nasa.gov/nasalive/

Nantinya, NASA akan menyuguhkan pemandangan gerhana secara real-time dan diskusi dengan dua ilmuwan NASA, yakni Yari Collado-Vega dan Bea Gallardo-Lacourt. Keduanya juga akan menjelaskan bagaimana peneliti menggunakan gerhana untuk mempelajari Matahari.

Bagi yang bisa melihat gerhana secara langsung, ada beberapa hal yang bisa diikuti. Jangan pernah melihat langsung ke matahari, dan pastikan untuk memakai kacamata gerhana matahari khusus untuk melindungi mata Anda. Perlu dicatat, kacamata hitam biasa saja tidak cukup.

Siapapun yang berada di garis tengah fenomena totalitas hanya memiliki waktu sekitar 2 menit 10 detik untuk melihat Gerhana Matahari Total dalam kondisi cuaca cerah.

Sebagai informasi, Gerhana Matahari Total berikutnya tidak akan datang hingga 4 Desember 2021. Untungnya tahun 2020 masih memiliki satu fenomena langit terakhir seperti konjungsi hebat Jupiter dan Saturnus pada 21 Desember.

Fakta Gerhana Matahari
1. Setiap tahun ada dua sampai lima gerhana matahari.

2. Gerhana Matahari Total terjadi ketika Bulan sepenuhnya mengaburkan Matahari sehingga hanya menyisakan korona Matahari yang redup, yang dikenal sebagai Totalitas.

3. Gerhana matahari total jarang terjadi, terjadi hanya sekali setiap 18 bulan.

4. Ada jenis gerhana matahari lain, yang dikenal sebagai gerhana hibrida, yang bergeser antara gerhana total dan gerhana cincin tergantung dari mana Anda melihatnya dari Bumi. Namun, ini relatif jarang.

5. Kecepatan Bulan saat bergerak melintasi Matahari kira-kira 2.250 km (1.398 mil) per jam.

6. Gerhana matahari parsial hanya dapat dilihat dari Kutub Utara atau Kutub Selatan.

7. Waktu menyaksikan fenomena alam Gatahari Matahari Total dapat berlangsung maksimal 7 menit 30 dedeti

8. Ada juga gerhana yang hampir identik yang terjadi setelah 18 tahun 11 hari, yang dikenal sebagai Siklus Saros.

9. Tahun ini, Gerhana Matahari Total juga akan dikaitkan dengan fenomena hujan meteor Geminid, dan ini bisa disaksikan oleh masyarakat Indonesia. Daya tarik tersebut berupa puing-puing dari asteroid 3200 Phaeton sebanyak 150 meteor per jam.

Dan akan dipublikasikan pada pukul 19.58 WIB, namun waktu terbaik untuk mengamati puncak hujan meteor Geminid adalah pada pukul 02.00 WIB. Karena saat itu arah meteor berada di titik tertinggi di langit.