Menu

Pandemi Covid-19 Diperkirakan Masih Berlangsung, Anggaran Kesehatan Malah Turun di APBN 2021, Faisal Basri: Gila, Tak Ada Komitmen

Siswandi 18 Dec 2020, 16:58
Faisal Basri
Faisal Basri

RIAU24.COM -  Ekonom senior Faisal Basri, menyoroti tajam turunnya anggaran pada sektor kesehatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia pada tahun 2021. Ia pun mempertanyakan apa alasan di balik kebijakan itu. Padahal, pandemi virus Corona Covid-19 diprediksi masih tetap mewabah di Tanah Air.  

Untuk diketahui, pada APBN 2021 mendatang, sektor kesehatan mendapat alokasi anggaran hanya sebesar Rp169,7 triliun. Angka ini cukup jauh berkurang dari anggaran tahun 2020, di mana sektor kesehatan mendapat jatah sebesar Rp212,5 triliun.

Berbanding terbalik, anggaran infrastruktur justru meroket. Untuk diketahui, pada APBN 2021 untuk sektor infrastruktur disiapkan jatah sebesar Rp414 triliun. Angka itu jauh melambung dari APBN 2020 di mana sektor infrastruktur mendapat anggaran Rp281,1 triliun.

"Mengapa pemerintah akhirnya justru menurunkan anggaran kesehatan 2021. Anggaran kesehatan itu turun dari Rp212,5 triliun menjadi Rp169,7 triliun, di tengah primary health yang masih babak belur," ujar Faisal dalam webinar, Jumat, 18 Desember 2020.

ZXC1

"Gila enggak. Jadi kesehatan memang nomor dua. Tidak ada komitmen," ujar Faisal, dilansir tempo. 

Padahal, tambahnya, anggaran infrastruktur tersebut bisa saja dialihkan ke sektor kesehatan untuk memperbaiki layanan kesehatan primer.

Menurutnya, kurangnya anggaran kesehatan membuat masyarakat harus merogoh kocek cukup dalam untuk kesehatan. Berdasarkan data yang ia kumpulkan, masyarakat di Indonesia harus menyisihkan sekitar 35 persen untuk kesehatan. Padahal, masyarakat sudah membayar pajak.

"Lihat Thailand yang cuma 11 persen dari rakyat pengeluaran untuk kesehatan. Afrika Selatan 7,8 persen. Jadi dia bisa buat kebutuhan lain. Uni Eropa di bawah 20 persen. Indonesia sudah miskin, rakyatnya harus bayar pengeluaran lebih banyak," ujarnya lagi. 

ZXC2

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membenarkan turunnya anggaran untuk sektor kesehatan tersebut. 

Menurutnya, anggaran tahun ini sebagian digunakan untuk belanja yang sekali jadi seperti peningkatan kapasitas rumah sakit hingga penyediaan tes swab. Sehingga, jumlah belanja kesehatan pada tahun 2021 pun menurun.

"Tapi jumlahnya jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2019," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 29 September 2020. 

Untuk diketahui, pada tahun 2019, total belanja kesehatan yaitu Rp113,6 triliun. ***