Menu

Drone yang Diduga Milik China Terobos Wilayah Indonesia, PKS Sentil Prabowo Subianto

M. Iqbal 3 Jan 2021, 14:54
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta

RIAU24.COM - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengatakan, pemerintah perlu segera menyelidiki untuk mengungkap asal usul drone asing yang diduga milik China dan sedang diamankan di Pangkalan Angkatan Laut, Makassar itu.

Dilansir dari Rmol.id, Ahad, 3 Januari 2021, disebutkannya, jika drone itu terbukti milik Cina atau negara lain, maka pemerintah harus melakukan protes keras dan melakukan tindakan diplomatik yang tegas.

"Drone bawah air tersebut sudah masuk sangat dalam ke wilayah Indonesia. Ini sinyal bahwa selama ini wilayah laut kita sangat mudah diterobos pihak asing," kata dia kepada wartawan.

Ditambahkannya, temuan tersebut mengindikasi jika banyak drone yang berkeliaran di wilayah Indonesia dan mengambil data-data penting geografis dan potensi laut Indonesia. Artinya, lanjut Sukamta, keamanan nasional Indonesia sangat rentan dan pemerintah harus serius mengungkap asal usul drone tesebut.

Penemuan tersebut, kata wakil ketua Fraksi PKS tersebut menggambarkan jika kemampuan pertahanan Indonesia tertinggal dari sisi teknologi. Prabowo Subianto sebagai menteri pertahanan harus segera menyelesaikan masalah tersebut.

"Ini pekerjaan rumah Pak Menhan (Prabowo Subianto) untuk mendorong percepatan pengembangan teknologi penginderaan jarak jauh," tambahnya.

Prabowo, kata Sukamta, bisa membawa Indonesia melakukan kerjasama dengan beberapa negara lain untuk alih teknologi, selain tentunya dengan mendorong riset nasional untuk pengembangan teknologi yang mendukung sistem pertahanan yang handal. Lebih dari itu, pemerintah perlu segera perbaiki sistem keamanan teritori, agar kejadian drone yang menyelundup ini tidak terulang lagi,

Kemudian, anggota DPR RI asal Yogyakarta ini juga meminta TNI Angkatan Laut dan Bakamla lebih memperkuat patroli laut terutama di pintu-pintu masuk wilayah Indonesia. Apalagi, ketegangan di Laut China Selatan telah melibatkan Cina, Amerika Serikat, Australia dan beberapa negara ASEAN. Ketegangan ini pasti akan berimbas ke keamanan wilayah Indonesia.

"Wilayah Indonesia yang berada di zona ketegangan bisa dimanfaatkan oleh negara lain yang sedang berkonflik. Tentu kita tidak mau wilayah kita diobok-obok pihak asing. Oleh sebab itu kewaspadaan harus ditingkatkan dengan melalukan patroli secara ketat," tutupnya.