Menu

Karena Hal Ini Rocky Gerung Sebut Kebijakan Risma Dungu: Kalau Kurang Pengetahuan Jadinya Begini

M. Iqbal 18 Jan 2021, 11:53
Pengamat Politik, Rocky Gerung
Pengamat Politik, Rocky Gerung

RIAU24.COM - Kementerian Sosial (Kemensos) berencana untuk memfasilitasi kelompok marjinal di DKI Jakarta agar bisa memiliki kartu identitas dan rekening bank. Program itu nantinya juga akan dilakukan di berbagai daerah, khususnya daerah yang terdapat Balai Kemensos.

Seperti dilansir dari Suara.com, Senin, 18 Januari 2021, hal itu dilakukan untuk menerima bantuan dari pemerintah, dibutuhkan kartu identitas sesuai dengan alamat dan KTP.

Mengenai hal tersebut, Pengamat politik, Rocky Gerung pun menanggapi hal tersebut. Rocky Gerung justru mengkritik keras program baru Mensos Risma itu. Rocky mengatakan kemunculan kebijakan ini menandakan adanya kedunguan.

Sebab, kata Rocky Gerung, seorang menteri memiliki beban yang lebih berat dari itu. Tidak sekadar memberikan fasilitas pembuatan KTP untuk kelompok tertentu seperti gelandangan, pengamen, orang terlantar, dan sejenisnya.

"Orang jadi gelandangan bukan karena tidak punya KTP. Orang jadi gelandangan karena relasi sosial ekonomi yang timpang. Jadi ibu Risma ngapain ngurusi yang begituan itu. Memang kalau sudah dikasih KTP berhenti jadi gelandangan?" jelas Rocky Gerung, Senin 18 Januari 2021.

"Menteri itu tugasnya membaca kebijakan dan merevisi eksternalitis atau faktor-faktor yang menggangu tetapi tidak bisa diatasi. Kalau kurang pengetahuan jadinya begini," sambungnya.

Rocky Gerung menduga Risma tidak cukup kemampuan untuk membaca persoalan dari sisi metodologis. Karena, kata Rocky lagi, sepanjang ini Mensos Risma lebih terlihat bekerja berlandaskan simpati dan rasa kasihan saja.

"Nanti kalau orang tanya yang tanda tangan KTP siapa? Risma? Nanti nelayan yang mendapat pendapatan kurang, miskin, gak punya KTP, Menteri KKP bikin yang sama kayak Risma? Ini lah yang disebut dungu," kata Rocky Gerung.

"Ini yang selalu saya bilang kedunguan. Karena kemampuan untuk membaca persoalan tidak dibasiskan metodologi. Ini karena simpati, kasihan, semua begitu,tapi caranya bukan pemberian status lewat KTP," ucapnya lagi.

Rocky Gerung kemudian menuturkan, alangkah lebih baik apabila Mensos Risma duduk di kantor dan berdiskusi dengan para akademisi perihal bencana yang belakangan marak terjadi.

Sebab, menurut Rocky hal tersebut lebih berguna untuk menanggulangi banyak hal. Termasuk jadwal Mensos Risma mengunjungi berbagai lokasi bencana.

"Ibu risma kalau duduk di kantor bisa diskusi akademis, supaya bisa prediksi ini musim apa. Potensi bencana besar sekali, ini data kita lengkap. Bu Risma tinggal panggil pakar sehingga bersiap pergi mencari lokasi bencana, bukan nyari pemulung," tandas Rocky Gerung.