Menu

Akui Unggah Gambar Natalius Pigai Dengan Gorila Hingga Ditegur Hanura, Ini Pembelaan Ambroncius Nababan

M. Iqbal 26 Jan 2021, 11:08
Ambroncius Nababan
Ambroncius Nababan

RIAU24.COM Ambroncius Nababan, yang merupakan politisi Partai Hanura mengatakan jika partainya telah menegur dia pasca bersikap rasis terhadap Natalius Pigai.

"Hanura ada tanggapannya, memang mereka pasti marah sama saya. Kenapa Pak Nababan sampai melakukan itu," kata Ambroncius dilansir dari Tempo.co, Selasa, 26 Januari 2021.

Dia kemudian menceritakan alasan sikapnya dan meminta maaf kepada partainya. "Ternyata mereka mengerti lah, Pak Nababan tidak salah," katanya.

Ambroncius telah mengakui jika dia mengunggah gambar yang menyandingkan foto Natalius Pigai dengan gorila, termasuk menulis narasi seperti yang tertulis dalam tangkapan layar yang beredar. Tapi dia mengklaim tak bermaksud rasis lewat unggahan itu.

"Sekarang sudah mulai berkembang saya melakukan perbuatan rasis, sebenarnya enggak ada, saya bukan rasis," kata dia.

Kata dia, dirinya tak mungkin bersikap rasis terhadap orang Papua. Alasannya, ia pun maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari daerah pemilihan Papua pada Pemilu 2019.

Ambroncius juga mengklaim gambar yang diunggahnya itu didapat dari orang lain. Dia mempertanyakan mengapa orang lain yang mengunggah gambar serupa sebelumnya tak dipersoalkan. "Tapi kenapa saya yang copas orang punya saya dibilang rasis," ucapnya.

Ambroncius pun menjelaskan alasannya hingga mengunggah status yang kini ramai dipersoalkan itu. Dia jengah dengan Natalius yang menyerang program vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah.

Menurut Ambroncius, vaksinasi sangat diperlukan masyarakat Indonesia di tengah pandemi ini. Presiden Joko Widodo disebutnya sudah menunjukkan etiket baik dengan menjadi orang pertama yang divaksin

Ia mengaku tak masalah dengan adanya orang yang menolak vaksinasi, tetapi menilai Natalius Pigai seharusnya tak menyampaikannya kepada publik.

"Jangan diekspos keluar sehingga menimbulkan provokasi seakan-akan vaksin ini tidak baik, vaksin ini berbahaya," ujar Ambroncius Nababan.