Menu

Setelah 60 Orang Tewas, China Baru Minta Militer Myanmar Redakan Ketegangan, Amerika Malah Sudah Berikan Sanksi

Satria Utama 11 Mar 2021, 09:46
Demonstran Myanmar mendapat perlakukan keras dari aparat
Demonstran Myanmar mendapat perlakukan keras dari aparat

RIAU24.COM -  China akhirnya 'turun gunung' dalam menangani krisis Myanmar. Negara yang selama ini dituding sebagai sekutu dekat junta militer Myanmar menyerukan  'penurunan ketegangan' dalam krisis Myanmar. 

"Sekarang saatnya de-eskalasi. Saatnya diplomasi. Saatnya dialog," tegas Duta Besar China untuk PBB, Zhang Jun dikutip CNBC Indonesia dari AFP, Kamis (11/3/2021).

Pernyataannya disampaikan setelah Dewan Keamanan PBB setuju untuk mengutuk aksi represif militer Myanmar, yang kerap disebut Tatmadaw, dalam menangani unjuk rasa anti kudeta. China termasuk salah satu dari 15 anggota dewan.

Demonstran yang damai ditangani dengan kekerasan oleh aparat, tak jarang dengan tembakan senjata, karena di klaim kelompok huru-hara. Setidaknya sudah 60 lebih nyawa pengunjuk rasa melayang, dalam demo yang sudah dilakukan sejak Aung Sang Suu Kyi dikudeta 1 Februari. 

"China telah berpartisipasi dalam (pernyataan) negosiasi secara konstruktif," kata Zhang. 

"Penting agar anggota Dewan berbicara dalam satu suara. Kami berharap pesan Dewan akan kondusif untuk meredakan situasi di Myanmar," tegasnya lagi. 

Halaman: 12Lihat Semua