Menu

PBB: Lebih Dari 200 Orang Tewas Dalam Serangan Bersenjata di DR Kongo Sejak Januari

Devi 20 Mar 2021, 10:32
Foto : CNNIndonesia
Foto : CNNIndonesia

Pembantaian semakin sering terjadi sejak tentara melancarkan serangan pada Oktober 2019, memaksa ADF untuk pecah menjadi unit-unit yang lebih kecil dan sangat bergerak, kata para ahli.

Baloch mengatakan lonjakan serangan terbaru tampaknya disebabkan oleh pembalasan oleh kelompok bersenjata, pencarian makanan dan obat-obatan mereka, dan tuduhan terhadap komunitas yang berbagi informasi tentang posisi ADF.

Kekurangan dana
Badan PBB menyatakan keprihatinan terhadap mereka yang mengungsi, yang dikatakannya berisiko tinggi karena makanan dan obat-obatan, terutama dalam konteks wabah virus korona dan Ebola saat ini di wilayah tersebut.

Mereka yang terpaksa mengungsi sebulan terakhir ini telah melarikan diri ke kota Oicha, Beni dan Butembo.

"Mayoritas adalah wanita dan anak-anak, karena pria tetap tinggal untuk melindungi properti, membuat diri mereka menghadapi risiko serangan lebih lanjut," kata Baloch.

Halaman: 123Lihat Semua