Menu

Lebih Dari 100 Orang Dibunuh Oleh Pasukan Myanmar, Jadi Hari Paling Mematikan Sejak Kudeta

Devi 4 Apr 2021, 11:27
Foto : Indiatimes
Foto : Indiatimes

Pembunuhan itu dengan cepat menuai kecaman internasional, dengan beberapa misi diplomatik ke Myanmar mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan pembunuhan warga sipil pada hari Sabtu, termasuk anak-anak.

"Hari angkatan bersenjata Myanmar ke-76 ini akan tetap terukir sebagai hari teror dan aib," kata delegasi Uni Eropa untuk Myanmar di Twitter. "Pembunuhan warga sipil yang tidak bersenjata, termasuk anak-anak, adalah tindakan yang tidak dapat dipertahankan."

Di Amerika Serikat, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengutuk kekerasan tersebut.

"Kami ngeri dengan pertumpahan darah yang dilakukan oleh pasukan keamanan Burma, yang menunjukkan bahwa junta akan mengorbankan nyawa rakyat untuk melayani beberapa orang," katanya dalam sebuah tweet. “Saya menyampaikan belasungkawa yang terdalam kepada keluarga para korban. Orang-orang Burma yang berani menolak pemerintahan teror militer. "

Korban tewas di Myanmar terus meningkat karena pihak berwenang semakin kuat dengan penindasan terhadap penentangan mereka terhadap kudeta 1 Februari yang menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi. Kudeta membalikkan tahun kemajuan menuju demokrasi setelah lima dekade pemerintahan militer.

Sambungan berita: zxc2
Halaman: 123Lihat Semua