Menu

Kapal Selam Korea Utara Uji Rudal Balistik, Korea Selatan Panik

Amerita 27 Apr 2021, 09:05
ilustrasi google
ilustrasi google

RIAU24.COM -  Kapal selam terbaru Korea Utara sedang dipantau oleh Korea Selatan karena Pyongyang bisa saja bersiap untuk menguji rudal balistik yang dilucurkan melalui kapal selam tersebut.

Kepala staf gabungan kepala urusan publik Korea Selatan Kim Joon-rak mengatakan pada hari Senin (26/4) bahwa Korea Utara tampaknya memperbarui kapal selamnya.
zxc1
"Saat ini, otoritas intelijen AS-Korea Selatan sedang melacak dan memantau tren terkait," kata Kim, menurut Newsis.

Korea Selatan bisa semakin khawatir tentang potensi uji coba rudal Korea Utara setelah bukti aktivitas ditangkap pada citra satelit komersial.

Analis AS Joseph Bermudez dan Victor Cha mengatakan dalam sebuah laporan yang diterbitkan ke situs Pusat Studi Strategis dan Internasional Beyond Parallel pekan lalu bahwa Korea Utara telah menempatkan objek silinder pada tongkang uji rudal submersible di galangan kapal Nampo.
zxc2
"Objek ini bisa menjadi tabung peluncuran untuk SLBM, tetapi ini belum dapat dikonfirmasi berdasarkan citra yang tersedia," kata analis.

"Pemimpin Korea Utara telah menjelaskan keinginannya untuk menyempurnakan kemampuan rudal balistik jarak jauh untuk mencapai Amerika Serikat. Kemampuan operasional SLBM akan meningkatkan kemampuan bertahan penangkal nuklir mereka," ujarnya lagi.

Bulan lalu Korea Utara menembakkan rudal jarak pendek, menentang peringatan dari Washington dan Seoul.

Otoritas intelijen AS dan Korea Selatan mengatakan kemungkinan Korea Utara menyelesaikan pembangunan kapal selam 3.000 ton di Galangan Kapal Sinpo. Kapal selam itu dipamerkan selama kunjungan Kim Jong Un ke galangan kapal pada Juli 2019, surat kabar Korea Selatan Dong-A Ilbo melaporkan.

Kapal selam kelas Romeo yang dimodifikasi 3.000 ton dapat membawa hingga tiga SLBM.

Shin Jong-woo, sekretaris jenderal Forum Pertahanan dan Keamanan Korea di Selatan, mengatakan Korea Utara kemungkinan akan menguji peluncuran SLBM baru di Laut Timur. Pyongyang kemudian dapat menguji senjata itu di Galangan Kapal Nampo, untuk menunjukkan peningkatan dalam jangkauan rudal.