Menu

Pesan Ketum PSSI Kepada Raffi Ahmad Yang Bayar Rp 300 Miliar Untuk Tangani RANS Cilegon FC

M. Iqbal 4 May 2021, 10:43
Foto : VOI
Foto : VOI

RIAU24.COM - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan berpesan kepada Ketua Umum RANS Cilegon FC Raffi Ahmad dan Rudy Salim untuk serius menangani klub sepak bola yang resmi diakuisisi keduanya pada akhir Maret lalu.

Demikian disampaikan Iriawan saat acara silaturahmi RANS Cilegon FC ke Kantor PSSI, Senin, 3 Mei malam. Ia mengingatkan Ahmad yang memiliki kesibukan sebagai selebritis untuk selalu memperhatikan RANS Cilegon FC.

“Saya tanya kalian berdua kalau sudah terjun di sepak bola harus konsentrasi ya, nanti banyak waktu di sepak bola,” kata Iriawan seperti dikutip Antara.

Selain itu, ia menyambut positif kehadiran keduanya - dari seorang model / aktor sekaligus pebisnis - di dunia sepakbola. “Saya yakin sepak bola maju karena orang-orang yang profesional di bidangnya, tapi tentunya didampingi oleh orang-orang yang ahli di bidangnya, pelatih dan manajernya,” kata Iriawan.

Termasuk Persis Solo yang diakuisisi oleh Kaesang, putra Presiden Jokowi, yang menurut Iriawan bakal meramaikan Liga 2. Ia melihat mereka yang membawa angin segar di Liga 2 punya keinginan memajukan sepak bola yang dinilai memiliki gap popularitas yang cukup jauh. dari Liga 1.

Ahmad mengatakan, fokus saat ini adalah membangun tim dengan perpaduan pemain senior, termasuk Hamka Hamzah dan Cristian Gonzales, serta para unggulan muda.

Salah satu yang dilakukan RANS Cilegon FC, kata dia, adalah seleksi tertutup dengan mengundang hampir 100 pemain dari seluruh Indonesia.

“Kami terbang untuk mendapatkan bibit-bibit muda, disini kami ingin serius. Kami ingin berkontribusi, terutama Liga 2, agar lebih populer, Liga 3 juga populer, tentunya industri sepak bola kami bisa maju,” ucapnya.

“Kita akan TC, semua pemain kita jadikan profesional, tim kita juga bisa dipandang bagus untuk sepak bola Indonesia,” tandasnya.

Sebelumnya, Raffi Ahmad dan Rudy Salim enggan menyebutkan detail nilai akuisisi klub tersebut. Meski demikian, Rudy mengatakan pembangunan klub termasuk infrastruktur pendukung seperti lapangan sepak bola di 10 kota, serta akademi sepak bola, menelan biaya lebih dari Rp. 300 miliar.