Menu

Di Bengkalis Harga Bahan Pokok Masih Fluktuatif Sesuai Permintaan Masyarakat

Dahari 8 May 2021, 02:05
Pedagang di Pasar Terubuk Bengkalis
Pedagang di Pasar Terubuk Bengkalis

RIAU24.COM - BENGKALIS - Menjelang lebaran Idul Fitri di Bengkalis, hingga saat ini belum terjadi kenaikan yang signifikan soal harga bahan pokok penting (Bapokting). Harga Bapokting masih fluktuatif sesuai dengan permintaan masyarakat.

Salah seorang pedagang yang berjualan di pasar terubuk Bengkalis Doni, menyampaikan bahwa sejauh ini hampir seluruh Bakpoting masih dalam keadaan normal.

"Belum ada kenaikan signifikan, hanya pelan pelan memang mulai naik, nanti puncaknya pada H -2 lebaran,"ujar Doni, Sabtu 8 Mei 2021.

Menurutnya, untuk saat ini Bakpoting yang mulai menunjukkan kenaikan beberapa hari terakhir diantaranya cabe merah keriting, cabe hijau dan bunga kol. 

"Kenaikan cabe merah sebelunnya perkilogramnya Rp 35.000, dan sudah naik sekitar Rp 40.000 perkilogram. Begitu juga cabe hijau keriting belumnya hanya Rp28.000 perkilogram dan saat ini sudah tembus harga Rp30.000 perkilogram. Sementara bunga kol yang biasanya Rp 18.000 perkilogramnya saat ini diangka Rp20.000 perkilogramnya," bebernya.

Bapokting lainnya sejauh ini belum terjadi kenaikan. Seperti bawang merah masih dijual seharga Rp30.000 perkilogram. Kenaikan harga barang ini biasanya memang wajar terjadi menjelang hari hari besar seperti lebaran nantinya.

Namun pihaknya tidak tahu pasti penyebab kenaikan karena langsung dari distributor yang menaikkan harga tersebut.

Hal yang sama juga diungkap Adri pedagang ayam potong di pasar terubuk Bengkalis. Diutarakannya sampai sejauh ini untuk harga ayam potong masih normal. Dia menjual harga perkilogram ayam potongnya sekitar Rp30.000 dalam kondisi bersih dan sudah di potong.

"Sedangkan kalau ditimbang saat masih hidup kita jual perkilogramnya seharga Rp 26.000, sampai saat ini masih segitu, belum terjadi kenaikan,"ungkapnya.

Menurutnya, kenaikan harga biasanya terjadi saat dua hari menjelang lebaran. Jika harga normal ayam potong bersih sekitar 30 ribu dan biasanya akan naik sekitar 35 ribu rupiah perkilogramnya.

"Kalau harga ayam potong yang ditimbang saat hidup akan naik sekitar 28 ribu rupiah perkilogramnya,"ujarnya lagi.

Lanjutnya, sejauh ini kenaikan harga memang disebabkan dari pihak distributor yang menaikkan menjelang hari lebaran. Ini terjadi karena adanya peningkatan permintaan ayam sejak tiga hari sebelum lebaran.

"Penyebab kenaikan biasanya karena permintaan meningkat, sampai sejauh ini adanya penyekatan mudik tidak pengaruh dengan harga ayam, sebab kendaraan pengangkut Bapokting tetap diizinkan melintas seperti biasa,"katanya lagi.

Sementara itu sejak terjadinya Pandemi Covid 19 ini pembelian ayam potong memang mengalami penurunan. Seperti lebaran Idul Fitri tahun lalu, kenaikan harga tidak sampai 38 ribu rupiah perkilogram. Karena permintaan ayam tidak begitu besar. 

"Kalau sebelum corona ayam potong saat lebaran karena banyak pembelinya bisa naik sampai diatas 38 ribu rupiah perkilogramnya," pungkasnya.