Menu

Imbas Pandemi, China Catat Pertumbuhan Populasi Paling Lambat Dalam Beberapa Dekade

Devi 11 May 2021, 16:05
Foto : Kompas.com
Foto : Kompas.com

RIAU24.COM -  Populasi China tumbuh pada laju paling lambat sejak 1950-an selama 10 tahun hingga 2020, data pemerintah menunjukkan, menambah tekanan pada Beijing untuk meningkatkan uang insentif bagi pasangan untuk memiliki lebih banyak anak dan mencegah penurunan penduduk yang tidak dapat diubah.

Populasi China daratan meningkat 5,38 persen menjadi 1,41 miliar, menurut hasil sensus resmi negara satu dekade, yang diumumkan pada hari Selasa.

Itu dibandingkan dengan peningkatan 5,84 persen menjadi 1,34 miliar pada sensus 2010, dan peningkatan persentase dua digit di semua enam survei populasi resmi Tiongkok sebelumnya yang dimulai pada tahun 1953. Data menunjukkan tingkat kesuburan 1,3 anak per wanita untuk tahun 2020 saja, setara dengan masyarakat lansia seperti Jepang dan Italia. Peringatan melengking bagi pembuat kebijakan China adalah bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia mungkin sudah mengalami penurunan populasi yang tidak dapat diubah tanpa terlebih dahulu mengumpulkan kekayaan rumah tangga negara-negara G7.

Jumlah itu berarti China nyaris meleset dari target yang ditetapkannya pada 2016 untuk meningkatkan populasinya menjadi sekitar 1,42 miliar pada 2020, dengan tingkat kesuburan sekitar 1,8.

Beijing mengubah kebijakan satu anak yang ketat pada tahun 2016 untuk memungkinkan keluarga memiliki dua anak di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang populasi yang menua di China dan menyusutnya tenaga kerja - tetapi langkah tersebut belum menghasilkan ledakan bayi yang diharapkan untuk membantu mengimbangi populasi yang menua di negara itu.

“Dari tren perkembangan penduduk beberapa tahun terakhir, pertumbuhan penduduk akan terus melambat di masa mendatang,” kata Ning Jizhe, Kepala Badan Pusat Statistik, berbicara usai keluarnya hasil sensus.

Halaman: 12Lihat Semua