Menu

Raffi Ahmad, Gading Marten Hingga Kaesang Pangarep Akuisisi Klub Bola, Berapa Uang Untuk Bisnis Sepak Bola?

M. Iqbal 5 Jun 2021, 09:20
Foto : VOI
Foto : VOI

Sedangkan untuk hiburan dalam menonton televisi, peredaran uangnya berkisar pada industri penyiaran, periklanan, hingga teknologi informasi. Yang ini lebih murah. Iklan di stasiun televisi dan sponsor klub, total nilainya mencapai Rp. 1,4 triliun. Angka ini bisa meningkat seiring dengan meningkatnya kualitas persaingan.

Dikutip dari Pandit Football, sebagai perbandingan, pada 2019, harga hak siar setiap pertandingan Liga Indonesia berkisar Rp. 42 juta. Sedangkan hak siar satu pertandingan Liga Inggris mencapai Rp130 ​​juta.

Selain dua hal di atas, ada potensi uang lain yang bisa dikembangkan: bisnis sekolah sepak bola. Raffi sudah jelas mengatakan akan membangun akademi sepakbola. Dulu, bisnis sekolah sepak bola adalah bagian dari rantai produksi pemain di sebuah klub.

Sekarang, sekolah sepak bola lebih berkembang dalam bisnis. Keluarga kelas menengah kini telah bergabung sebagai peserta dalam kegiatan menghasilkan uang ini.

Di tengah pandemi, ketika ekonomi sedang bermasalah, apakah langkah yang tepat bagi Raffi, Rudy Salim, Kaesang Pangarep, dan Gading Marten untuk mengakuisisi klub sepak bola? Jawabannya bisa, ya. Apalagi jika targetnya adalah profit jangka panjang.

Pandemi ini menekan klub ke dalam kesulitan keuangan. Kompetisi tidak berjalan karena pembatasan sosial. Nasib malang ini membuat banyak pemilik klub rela melepas asetnya dengan harga murah.

Halaman: 345Lihat Semua