Menu

Selain Kain Jarik, Kini Terkuak Kelainan Seksual Bermodus Foto Mata Diperban: Korbannya Sudah Banyak

Rizka 10 Aug 2021, 10:34
google
google

RIAU24.COM -  Sebelumnya modus dibungkus kain jarik sempat heboh di sosial media, baru-baru ini muncul fetish (kelainan seksual) lain yang tak kalah menggegerkan, yakni mata diperban. Korbannya bahkan sudah banyak, tertipu pelaku dengan modus minta foto mata ketika sedang ditutup perban.

Seorang warganet membagikan cerita mengenai pria yang diduga memiliki fetish terhadap mata diperban ini.

Hal tersebut dibagikan melalui akun Twitter @jxpxtcr.

Akun tersebut mengaku sempat dihubungi langsung oleh pelaku fetish tersebut melalui pesan di Twitter.

Ia pun merasa aneh hingga akhirnya memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut.

Tak disangka, rupanya pelaku sudah menyimpan beberapa koleksi foto wanita yang matanya diperban.

“Hati-hati jadi korban fetish freak. Korbannya sudah banyak. Guys kalian harus lebih hati-hati, kalau ada yang nge-DM, dan hati-hati di internet, apapun itu bisa diakses orang, bisa simpan foto, video dan sebagainya,” kata akun tersebut.

Diceritakan kemudian, semua berawal ketika warganet itu membuat cuitan, mengeluh matanya mengalami sakit sehingga harus diperban. Ketika itu, pelaku me-retweet cuitan dari warganet itu.

Dipikir hanya respons biasa, ia sempat tak curiga. Sampai akhirnya pelaku mengikuti akunnya, lalu mengirim pesan langsung (DM) berisi pertanyaan mengenai kondisi mata yang diperban.

Ia yang hampir menjadi korban itu akhirnya memutuskan untuk mencari tahu profil akun tersebut.

Betapa terkejutnya ketika ia mendapati akun pelaku dipenuhi foto dan video para korban, semuanya punya kesamaan yakni matanya sedang diperban.

“Anjrit hampir saja gua jadi korban dia. Wah, Gak bener ini! Gua nge-scroll lihat semua korban-korban dia langsung bener-bener suasana jadi beda. Bener-bener merinding,” ujarnya.

Setelah ditelusuri, kasus yang sama sudah dilakukan sejak 2019 silam. Wanita yang menceritakan peristiwa itu pun kemudian mengimbau agar berhati-hati dan tak ada lagi korban.