Menu

Guru di Inggris Keluhkan Siswa Mereka Alami Sederet Masalah Kemiskinan Kebersihan

Amerita 22 Sep 2021, 14:49
ilustrasi
ilustrasi

RIAU24.COM - Statistik terbaru mengungkapkan skala kemiskinan kebersihan di Inggris dan efeknya pada anak-anak. Dalam survei yang dilakukan oleh Boots terhadap 500 guru sekolah, banyak di antaranya mengatakan masalah ini semakin parah.

Jutaan anak akan kembali ke sekolah pada bulan September ini, dan ini bisa menjadi saat yang menegangkan. 
zxc1
Sekitar 69 persen guru yang megikuti survey setuju bahwa kemiskinan kebersihan adalah kenyataan di sekolah mereka, dan proporsi yang sama mengatakan bahwa masalah ini semakin buruk sejak dimulainya pandemi Covid.

Para guru melaporkan berbagai masalah mulai dari rambut yang siswa yang tidak dicuci hingga gigi yang tidak disikat. 

Banyak dari guru harus mengirim seorang anak pulang atau terpaksa campur tangan dalam masalah ini.
zxc2
Misalnya, mereka telah meminjamkan (35 persen) atau membeli (42 persen) produk untuk murid, atau merujuk keluarga ke bank makanan yang dapat menyediakan perlengkapan mandi.

Dampak dari kemiskinan kebersihan pada anak-anak bisa sangat besar. Kurangnya akses ke kebersihan menjadi tantangan serius. Hal ini dapat menyebabkan stigma, pengucilan dan intimidasi di dalam dan di luar sekolah.

Beberapa poin dari hasil survey mengungkapkan:

- 69% guru setuju bahwa kemiskinan higiene adalah/telah menjadi masalah di sekolah mereka.

- 69% mengatakan hal itu semakin buruk sejak pandemi Covid dimulai.

- 69% guru mengatakan mereka secara pribadi mengamati kebersihan yang buruk sebagai akibat dari kemiskinan kebersihan.

- 66% mengatakan mereka telah mengamati intimidasi yang dialami seorang murid dengan kebersihan yang buruk.