Menu

Tragis, Ditelantarkan Orangtuanya Empat Anak Ini Nekat Bunuh Diri Bersamaan, Kisahnya Jadi Viral Kembali di Media Sosial

Devi 29 Sep 2021, 09:21
Kondisi Anak-Anak di Panti Asuhan China (Foto: Belfast Telegraph)
Kondisi Anak-Anak di Panti Asuhan China (Foto: Belfast Telegraph)

RIAU24.COM - Kisah kekejaman terhadap anak sering sekali terjadi di belahan bumi manapun. Akibatnya, anaklah yang selalu menjadi korban dari keegoisan orang dewasa.

Seperti kisah empat kakak-beradik asal China ini. Keempatnya ditemukan tewas akibat menenggak racun pestisida. Mereka memutuskan untuk  bunuh diri karena ditelantarakan orangtua mereka. Kisah tragis mereka ini kembali viral di media sosial, Rabu, 28 September 2021.

Diketahui, keempat anak tersebut ditemukan di rumah mereka di Kota Bijie, Provinsi Guizhou, China pada Kamis 11 Juni 2015 malam. Namun saat dibawa kerumah sakit, pihak rumah sakit memutuskan jika keempatnya telah tewas di rumah.

Kantor berita China, Xinhua, melaporkan, empat anak tersebut adalah tiga perempuan dan seorang laki-laki dengan usia 5 hingga 13 tahun. Mereka ditinggal pergi oleh orangtua mereka dan berjuang untuk hidup sendiri di permukiman miskin sejak Maret 2015.

Anak laki-laki tertua meninggalkan secarik surat wasiat yang mengatakan, "Hari ini adalah hari untuk pergi". 

Setelah menulis surat itu, dia bersama adik-adiknya menenggak racun hama.

"Anak-anak itu tidak kekurangan makanan dan pakaian. Mereka hanya kekurangan cinta dan kasih sayang orangtua. Orangtua mereka gagal memenuhi kewajiban utamanya sebagai orangtua yakni memberi kasih sayang," kata seorang kerabat jauh, Xiao Wenying, sebagaimana dikutip dari Belfast Telegraph.

Menurut Wenying, ibu mereka dilaporkan kabur dari rumah sejak Maret 2014 setelah berselisih dengan suaminya. Sementara, ayah mereka menghilang sejak empat bulan lalu dan hanya meninggalkan anak-anaknya selembar kartu debit.

Saat mereka meninggal, ada 3.500 yuan atau sekira Rp7,5 juta yang tersisa dalam rekening tabungan.

Diperkirakan ada 61 juta anak ditelantarkan orangtua di China. Kebanyakan dari mereka tinggal dengan kakek-nenek atau kerabat mereka. 

Namun, sekitar 3 persen dari mereka benar-benar tinggal sebatang kara, seperti empat orang yang tewas tersebut.