Menu

Disebut Karena Tak Diundang KTT ASEAN, Junta Militer Myanmar Bebaskan Ratusan Tahanan Politik

Riki Ariyanto 19 Oct 2021, 12:34
Disebut Karena Tak Diundang KTT ASEAN, Junta Militer Myanmar Bebaskan Ratusan Tahanan Politik (foto/int)
Disebut Karena Tak Diundang KTT ASEAN, Junta Militer Myanmar Bebaskan Ratusan Tahanan Politik (foto/int)

RIAU24.COM - Pemerintah militer Myanmar membebaskan ratusan tahanan politik. Mereka yang ditangkap kerena protes antikudeta akan dibebaskan melalui amnesti atas dasar kemanusiaan.

Dilansir dari Okezone, orang yang dibebaskan junta militer tersebut termasuk juru bicara (jubir) Partai Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi. Termasuk juga komedian kenamaan Zaarganar, dari penjara Insein, lapor media setempat.

Hal itu diberlakukan tak lama setelah penguasa militer in Aung Hlaing berpidato pada Senin (18/11/2021). Stasiun TV pemerintah umumkan bahwa lebih dari 5.600 orang yang ditangkap atau dikejar sebab peran mereka dalam protes antikudeta bakal dibebaskan.

Namun sebagian kalangan menilai pembebasan itu sebagai taktik militer berkuasa dalam membangun kembali reputasi internasional mereka setelah ASEAN tidak menyertakan pimpinan junta pada KTT ASEAN.

Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Tom Andrews via Twitter menyambut baik pembebasan tersebut, namun mengatakan penahanan tersebut dari awal merupakan tindakan yang "keterlaluan".

"Junta membebaskan tahanan politik di Myanmar bukan karena tergugah hatinya, tetapi karena tekanan," sebut Tom Andrews.

Sebagai informasi sejak melakukan kudeta pada Februari, junta militer sudah beberapa kali membebaskan tahanan. ASEAN memutuskan untuk mengundang perwakilan non-politik ke KTT ASEAN pada 26-28 Oktober.

"Mereka hari ini datang menemui saya dan mengatakan akan memulangkan saya, itu saja," kata Monywa Aung Shin, juru bicara partai kepada media setempat Democratic Voice of Burma pada Senin dalam perjalanan pulang dari penjara.

Monywa Aung Shin ditahan pada 1 Februari dan menghabiskan delapan bulan di penjara. Juru bicara (jubir) lapas Myanmar dan juru bicara junta belum bisa dihubungi untuk mengkonfirmasi pemberitaan tersebut.