Menu

Adventure Kelompok Tani Banjar Sako Dan Maju Bersama Lubuk Ambacang

Replizar 21 Dec 2021, 18:59
Kelompok Tani Desa Lubuk Ambacang
Kelompok Tani Desa Lubuk Ambacang

RIAU24.COM - Adventure Kelompok Tani Banjar Sako Dan Maju Bersama Desa Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau, Senin 20 Desember 2021 memang cukup jauh, dan harus menempuh perjalanan sekitar 5 kilometer dan menyeberangi Sungai Batang Koban dengan kondisi jembatan yang sudah mulai ambruk.

Akses jalan ke lokasi Kelompok Tani RHL Banjar Sako dan Maju Bersama Desa Lubuk Ambacang ini memang cukup sulit, karena jalan penuh tanjakan dan turunan sangat licin dikala hujan turun. Namun bagi Kelompok Tani Banjar Sako yang dikomandoi Nofrijon sebagai Ketua Kelompok menyebutkan Medan seperti ini adalah hal yang biasa. 

Transportasi yang dipergunakan untuk mengunjungi lokasi RHL ini menggunakan sepeda motor trail, dan kendaraan pun tidak bisa berboncengan untuk menuju ke lokasi, memang luar biasa untuk rintangannya.

Kegiatan kelompok tani ini merupakan Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL), difasilitasi BPDASHL Indragiri Rokan bekerjasama dengan KPH Singingi, yang mulai sejak Tahun 2019 lalu.

"Kelompok Tani Banjar Sako beranggota sebanyak 60 orang, begitu juga Kelompok Tani Maju Bersama (ketua Ardison) memiliki anggota 60 orang. Masing-masing kelompok memiliki lahan seluas 250 hektare," kata Nofrijon. 

Kemudian menurut Nofrijon, kegiatan RHL ini dilakukan secara swakelola oleh kelompok tani pada tahun 2019 lalu, bersama 60 orang anggota kelompok tani secara terus-menerus berjibaku dan tidak pernah kenal lelah melakukan kegiatan peremajaan pohon produktif. 

"Kita terus memberi semangat kepada seluruh anggota kelompok tani, untuk terus dan terus melakukan kegiatan penanaman. Tanamkan niat dan mari kita hijaukan hutan, demi untuk anak cucu kemenakan kita di kemudian hari" Ujar Nofrijon dengan semangat.

Dikatakannya, Kelompok Tani Banjar Sako Dan Maju Bersama  menanam tujuh jenis tanaman produktif, yaitu :
1. Karet sebanyak 55.000 batang,
2. Petai sebanyak 27.500 batang,

3. Gaharu sebanyak 13.750 batang,
4.Jernang jantung sebanyak 6.750 batang,
5.Jernang burung sebanyak 6.750 batang,
6. Kopi sebanyak 25.000 batang (tanaman sela).

“Pada tahun 2020, Kelompok Tani kembali melakukan penyisipan atau penyulaman Tahap 1 sebanyak 6000 batang, artinya hampir 75%-80% persen yang hidup. Kemudian dilanjutkan penyulaman tahap II pada tahun 2021 sebanyak 2000 batang, Alhamdulillah  85%-90% yang hidup dan hanya sekitar 10%-15% yang di tanam," ujarnya.

Memang dalam kegiatan RHL ini, sambung dia, sering mengalami kendala di lapangan, karena banyak tanaman yang di musuh seperti babi, landak, monyet, beruang dan lainnya.

 “Harapan kami dari Kelompok Tani Banjar Sako dan Kelompok Tani Maju Bersama Desa Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan kepada pihak Pemerintah Pusat dan Provinsi Riau, agar lahan yang sudah ditanam ini harus jelas kedudukannya, dan juga harus ada solusi bagaimana menjaga tanaman tersebut, setelah masa fasilitasi berakhir. Jadi sangat perlu ada penjagaan terhadap tanaman yang sudah ditanam, agar dapat memberikan manfaat atau pendapatan bagi kelompok tani dan masyarakat Desa Lubuk Ambacang kedepannya," Tuturnya. (Zar)***