Menu

Indonesia Larang Ekspor Minyak Sawit Saat Inflasi Pangan Global Terus Melonjak

Devi 23 Apr 2022, 09:57
Orang berbelanja minyak goreng dari kelapa sawit di supermarket di Jakarta, Indonesia, 27 Maret 2022. REUTERS/Willy Kurniawan
Orang berbelanja minyak goreng dari kelapa sawit di supermarket di Jakarta, Indonesia, 27 Maret 2022. REUTERS/Willy Kurniawan

RIAU24.COM -  Indonesia yang merupakan produsen minyak sawit terbesar dunia, mengumumkan rencana pelarangan ekspor minyak nabati yang paling banyak digunakan pada Jumat (22 April), sebagai langkah mengejutkan yang dapat semakin mengobarkan lonjakan inflasi pangan global.

Penghentian pengiriman minyak goreng dan bahan mentahnya, yang banyak digunakan dalam produk mulai dari kue hingga kosmetik, dapat meningkatkan biaya bagi produsen makanan kemasan secara global dan memaksa pemerintah untuk memilih antara menggunakan minyak nabati dalam makanan atau untuk bahan bakar nabati. Indonesia menyumbang lebih dari setengah pasokan minyak sawit global.

Dalam siaran video, Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan ingin memastikan ketersediaan produk pangan di dalam negeri, setelah inflasi pangan global melonjak ke rekor tertinggi menyusul invasi Rusia ke produsen tanaman utama Ukraina.

“Saya akan memantau dan mengevaluasi penerapan kebijakan ini agar ketersediaan minyak goreng di pasar domestik menjadi melimpah dan terjangkau,” ujarnya.

Pengumuman itu akan merugikan konsumen di pembeli utama India dan secara global, kata Atul Chaturvedi, presiden badan perdagangan Solvent Extractors Association of India (SEA).

"Langkah ini agak disayangkan dan sama sekali tidak terduga," katanya.

Sambungan berita:  
Halaman: 12Lihat Semua