Menu

Pakar UGM Ini Pertanyakan Urgensi Menaikkan BBM Subsidi

Azhar 25 Aug 2022, 19:16
Sepeda motor mengisi BBM di SPBU. Sumber: Internet
Sepeda motor mengisi BBM di SPBU. Sumber: Internet

RIAU24.COM - Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menyebutkan tidak ada urgensi yang terjadi dengan pemerintah dalam menaikkan BBM bersubsidi (Pertalite dan Solar).

"Berdasarkan komposisi tambahan pemasukan dan pengeluaran APBN 2022 sesungguhnya tidak ada urgensi menaikkan harga BBM Subsidi pekan ini, bahan tidak juga tahun ini!," ujarnya dikutip dari viva.co.id, Kamis, 25 Agustus 2022.

 "Kontribusi inflasi kenaikan harga Pertalite diperkirakan sebesar 0,93 persen, sedangkan kenaikan harga Solar diperkirakan sebesar 1,04 persen, sehingga sumbangan inflasi kenaikan Pertalite dan Solar diperkirakan bisa mencapai 1,97 persen," ujarnya

 
 zxc1
 
Dengan inflasi yang seperti itu Fahmy menilai akan memperpuruk daya beli dan konsumsi masyarakat sehingga akan menurunkan pertumbuhan ekonomi yang sudah dicapai dengan susah payah sebesar 5,4 persen.

Sementara rakyat miskin juga tidak pernah menikmati subsidi BBM lantaran tidak punya kendaraan bermotor lalu harus berkorban akibat penaikan harga BBM Subsidi.

Untuk diketahui, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemungkinan akan mengumumkan kenaikan harga Pertalite dan Solar.

Kenaikan harga Pertalite diperkirakan menjadi Rp 10.000 dan harga Solar menjadi Rp 8.500.