Menu

Perihal Survei Pilpres, Fahri Hamzah Singgung PDIP

Amastya 13 Sep 2022, 08:39
Fahri Hamzah singgung PDIP yang masih belum usungkan Capres dengan masih melihat perkembangan lembaga survei politik /lombokkita.com
Fahri Hamzah singgung PDIP yang masih belum usungkan Capres dengan masih melihat perkembangan lembaga survei politik /lombokkita.com

RIAU24.COM Fahri Hamzah selaku Wakil Ketua Umum Partai Gelora mengungkapkan pemikirannya mengenai hubungan terbalik antara politik dan survei politik.

Hal ini disampaikannya melalui postingan akun media sosial Twitter miliknya. Ia menyebutkan tidak seharusnya survei menuntun pencalonan dalam pilpres.

Fahri juga menjelaskan pada kesempatan yang sama bahwa dalam praktiknya survei kerap kali memaksakan pencalonan yang tidak layak dari berbagai bidang kenegaraan namun namanya populer.

”Dan yang ganjil dalam survey pilpres adalah: kita mempopulerkan orang yang bisa jadi secara hukum, etik dan administrasi tidak layak,” tulis Fahri melalui Twitter, dikutip Selasa (13/9/2022).

Lebih lanjut, mantang Anggota DPR RI ini mengkritik bahwa survei berusaha mempengaruhi pencalonan dan menyinggung PDIP.

”Makanya, survey harusnya menyusul pencalonan bukan sebaliknya pencalonan menyongsong survey. Mungkin ini yg ingin dikoreksi @PDI_Perjuangan,” tandasnya.

Diketahui, dalam dua tahun terakhir hasil survei sejumlah lembaga menempatkan tiga nama teratas sebagai capres potensial pada Pilpres 2024 mendatang.

Nama tersebut yakni Ganjar Pranowo, kader PDIP yang menjabat gubernur Jawa Tengah, Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Namun, menariknya PDIP yang merupakan partai terbesar belum mengumumkan nama calon yang akan diusung di Pilpres 2024.

PDIP juga merupakan satu-satunya partai yang bisa mengusung calon sendiri. Akan tetapi Fahri menilai partai ini masih mengulur waktu sambil melihat perkembangan, terutama berkaitan dengan rivalitas Puan Maharani dengan Ganjar.

Sekedar informasi, saat ini elektabilitas Puan Maharani digadang-gadang sebagian besar berada jauh di bawah Ganjar, yang sementara ini mengandalkan mesin politik di luar partai.

(***)