Menu

Tajikistan Sebut Dua Penjaga Perbatasan Tewas Dalam Bentrokan Dengan Kirgistan

Devi 15 Sep 2022, 09:27
Tajikistan Sebut Dua Penjaga Perbatasan Tewas Dalam Bentrokan Dengan Kirgistan
Tajikistan Sebut Dua Penjaga Perbatasan Tewas Dalam Bentrokan Dengan Kirgistan

RIAU24.COM - Otoritas lokal di Tajikistan yang otoriter mengatakan Rabu bahwa dua penjaga perbatasannya tewas setelah bentrokan pecah dengan tetangganya di Asia Tengah, Kirgistan

Pertempuran secara teratur berkobar di antara pegunungan bekas republik Soviet yang berbagi perbatasan sepanjang 970 kilometer (600 mil), dengan sekitar setengah dari perbatasan diperebutkan. 

Bentrokan tahun lalu menewaskan puluhan orang, memaksa lebih banyak lagi dari rumah mereka dan menimbulkan kekhawatiran akan konflik perbatasan. 

Rusia, yang melihat Asia Tengah sebagai wilayah pengaruhnya dan mempertahankan pangkalan militer di Tajikistan, menawarkan diri untuk menengahi.  

Pihak berwenang Tajik di kota perbatasan Isfara dengan populasi sekitar 40.000 orang mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "dua penjaga perbatasan tewas dan enam terluka" dalam bentrokan tersebut. 

Pernyataan itu, yang dibawa oleh kantor berita negara Rusia RIA Novosti, menambahkan bahwa enam warga sipil "terkena pecahan peluru". 

Sementara itu, layanan penjaga perbatasan Kirgistan melaporkan bahwa dua perwira dan dua warga sipil terluka, termasuk satu yang berada dalam "kondisi yang sangat serius". 

Mereka menuduh tentara Tajik menembaki patroli Kirgistan di daerah Bulak-Bashi dan Pasky-Aryk, di wilayah barat daya Batken. 

"Pria berjenggot dengan pakaian hitam... terlihat menembak tanpa pandang bulu... pada warga sipil, infrastruktur, rumah dan properti pribadi," kata layanan pers kontrol perbatasan Kirgistan

"Situasi tetap tegang," tambahnya. 

Pihak berwenang Tajik kemudian mengatakan pasukan Kirgistan telah menembaki sebuah pos perbatasan Tajik dengan mortir dan senapan mesin, dalam komentar yang diterbitkan oleh portal berita negara Khovar. 

Negosiasi untuk menghentikan pertempuran sedang berlangsung, kata kedua belah pihak. 

Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan Moskow siap untuk "membantu para pihak dalam menemukan solusi jangka panjang yang dapat diterima bersama untuk masalah perbatasan".  

Wilayah perbatasan yang bergejolak telah mengalami gejolak serupa dalam beberapa bulan terakhir dan pada tahun 2021 bentrokan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara kedua belah pihak menewaskan 50 orang.   ***