Menu

Hadapi Krisis Pangan dan Energi, Pemkab Siak Validasi Data Kerentanan

Lina 19 Sep 2022, 11:26
Saat rapat berlangsung
Saat rapat berlangsung

Husni menambahkan rapat ini sangat penting, pemerintah daerah harus memiliki cadangan pangan beras, jika dihitung produksi padi dari sawah yang di miliki saat ini, tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan beras di kabupaten Siak.

“Makanya kita masih bergantung dengan beras dari beberapa daerah di luar riau, karena peroduksi beras dari hamparan sawah yang kita miliki, belum bisa memenuhi kebutuhan 459 ribu jiwa penduduk kabupaten Siak, dan tidak semua orang Siak bisa makan beras dari Bungaraya atau sabak Auh. Ada yang seleranya makan beras anak dara, Naruto dan Putri Palembang, ini lah kondisi yang kita alami sekarang,”ungkapnya.

Rapat ini dilakukan dalam rangka menyikapi dua krisis yang di hadapi saat Ini pertama krisis pangan yang kedua krisis energi. Kenaikan harga BBM menyebapkan naiknya harga bahan pokok, mau tidak mau bahan pokok harus ada di rumah tangga warga, seperti beras cabe,bawang, garam dan minyak goreng.

“Di prediksi puncak krisis pada empat bulan kedepan, kita harus bisa mengendalikan ketersediaan bahan pokok beras di daerah termasuk harga yang terjangkau,”kata dia.

Makanya kemarin kata dia, saat rapat bersama presiden melalui zoom metting di sarankan kerja sama antar daerah, selain memitigasi berapa ketersediaan pangan. Kemudian ia minta data jenis beras apa saja yang di makan masyarakat kabupaten Siak.

“Saya tak tahu nih apakah kita punya data, beras apa saja yang di makan masyarakat kita apakah Ramos Super, Anak Daro, Belida, Putri Palembang  dan lain-lain. Kalau bisa kita punya data secara berkala di laporkan ke pimpinan, Kemudian berapa sesungguhnya, beras di atas dalam satu bulan masuk ke kabupaten Siak. Tujuannya kita mengantisipasi jika terjadi sesuatu hal, seperti putus jalan perbatasan Riau dan Sumbar apa yang terjadi di Siak, ini harus kita antisipasi  juga,”urainnya.

Halaman: 123Lihat Semua