Menu

Vatikan Tegaskan Beri Sanksi Uskup Pemenang Nobel atas Skandal Seks

Zuratul 30 Sep 2022, 09:05
Potret Uskup Carlos Ximenes Belo, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian yang terjarik skandal seks (Foto: Aljazeera)
Potret Uskup Carlos Ximenes Belo, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian yang terjarik skandal seks (Foto: Aljazeera)

“Kami di sini juga terkejut mendengar berita ini,” kata seorang pejabat di Keuskupan Agung Dili, Timor Leste, pada hari Kamis, berbicara kepada kantor berita The Associated Press dengan syarat anonim.

De Groene Amsterdammer mengatakan dua tersangka korban, yang diidentifikasi hanya sebagai Paulo dan Roberto, dilaporkan dilecehkan oleh Belo dan mengatakan anak laki-laki lain juga menjadi korban. Dikatakan penyelidikannya menunjukkan bahwa pelecehan Belo diketahui oleh pemerintah Timor Leste dan pekerja kemanusiaan dan gereja.

“Uskup memperkosa dan melecehkan saya secara seksual malam itu,” Roberto dikutip oleh majalah itu. “Pagi-pagi sekali dia menyuruhku pergi. Saya takut karena hari masih gelap. Jadi saya harus menunggu sebelum saya bisa pulang. Dia juga meninggalkan uang untukku. Itu dimaksudkan agar aku tutup mulut. Dan untuk memastikan saya akan kembali," mengutip Aljazeera (30/9/2022). 

Belo memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1996 dengan sesama ikon kemerdekaan Timor Timur dan Presiden petahana Jose Ramos-Horta untuk mengkampanyekan solusi yang adil dan damai untuk konflik di negara asal mereka karena berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan dari Indonesia.

Komite Nobel Norwegia, dalam kutipannya, memuji keberanian Belo menolak diintimidasi oleh pasukan Indonesia. Komite mencatat bahwa ketika mencoba untuk mendapatkan PBB untuk mengatur plebisit untuk Timor Timur, ia menyelundupkan dua saksi pembantaian berdarah tahun 1991 sehingga mereka bisa bersaksi kepada komisi hak asasi manusia PBB di Jenewa.

Sekembalinya pada hari Kamis dari Amerika Serikat, di mana ia berbicara di Majelis Umum PBB, Ramos-Horta ditanya tentang tuduhan terhadap Belo dan ditangguhkan ke Vatikan. "Saya lebih suka menunggu tindakan lebih lanjut dari Takhta Suci," katanya.

Halaman: 123Lihat Semua