Menu

Ketika Brigjen Katamso Tolak Mentah-mentah Dewan Revolusi

Azhar 1 Oct 2022, 15:19
Brigjen Katamso. Sumber: Tirto.id
Brigjen Katamso. Sumber: Tirto.id

RIAU24.COM - Semangat Pahlawan Revolusi Katamso untuk memberantas PKI tak pernah surut.

Pada 2 Oktober 1962, Katamso yang baru saja pulang dari Magelang. Disana, dia dipaksa untuk menandatangani surat yang mendukung Dewan Revolusi oleh Mayor Mulyono.

Ia ogah menandatanganinya dan tidak langsung setuju. Dia malah memilih melakukan negosiasi untuk diadakan rapat terlebih dahulu dikutip dari liputan6.com.

Malangnya, ia langsung diculik dari rumahnya, ditambah dengan todongan senjata hingga Katamso dibawa ke kompleks Batalyon L di Desa Kentungan Yogyakarta.

Ia dianiaya dan dibunuh, lalu dimasukkan ke dalam sebuah sumur yang ditimbun tanah.

Jenazahnya baru ditemukan pada 21 Oktober 1965. Kemudian ia dimakamkan di Taman Pahlawan Semaki (Kusumanegara) Yogyakarta.

Sebelum dikebumikan, Presiden segera menaikkan pangkatnya menjadi Brigjen Anumerta dan memberi gelar Pahlawan Revolusi kepada Katamso.

Untuk diketahui, aksi klandestin militer di Jakarta tahun 1965 membawa dampak buruk di Yogyakarta.

Alhasil, Brigadir Jenderal Katamso Darmokusumo menjadi korban kebiadaban G30S PKI.