Menu

Ilmuwan Ungkap Alasan Nyamuk Lebih Memilih Darah Manusia Daripada Hewan

Amastya 6 Nov 2022, 00:12
Ilmuwan ungkap alasan nyamuk lebih memilih darah manusia daripada hewan /net
Ilmuwan ungkap alasan nyamuk lebih memilih darah manusia daripada hewan /net

RIAU24.COM - Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa nyamuk terutama tertarik pada darah manusia dibandingkan hewan?

Para ilmuwan dari Universitas Princeton di AS percaya bahwa itu banyak hubungannya dengan aroma manusia.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature, nyamuk berevolusi untuk menggigit manusia dengan hanya mengandalkan molekul bau yang berbeda dari yang dipancarkan oleh makhluk lain di lingkungan tertentu.

Nyamuk Aedes aegypti ini, yang bertindak sebagai pembawa penyakit seperti Zika, demam berdarah dan demam kuning, sangat lebih memilih bau manusia daripada hewan, The Independent melaporkan mengutip penelitian tersebut.

Para ilmuwan sampai pada kesimpulan ini dengan memindai otak nyamuk pada resolusi yang sangat tinggi untuk melihat bagaimana mereka akan bereaksi terhadap berbagai jenis aroma.

Untuk mencapai hal ini, mereka merekayasa genetika nyamuk untuk membuat otak mereka menyala ketika mereka aktif, dan mengekspos mereka ke berbagai jenis aroma.

Untuk menguji bagaimana serangga terbang penghisap darah ini membedakan antara aroma mamalia dan manusia, para ilmuwan mengumpulkan sampel rambut, bulu dan wol dan menggunakan bau dari 16 manusia, dua tikus, dua marmut, dua burung puyuh, satu domba dan empat anjing.

Mereka kemudian mengumpulkan bau manusia dan hewan secara non-destruktif dan merancang sistem yang memungkinkan mereka mengeluarkan bau manusia pada nyamuk dalam pengaturan pencitraan, demikian yang dilaporkan surat kabar yang berbasis di Inggris itu.

Para ilmuwan kemudian menemukan bahwa nyamuk hanya menggunakan dua dari 60 glomeruli (pusat saraf) mereka untuk mendeteksi bau manusia.

Nyamuk menggunakan pusat otak ini untuk mendeteksi dua bahan kimia – decanal dan undecanal – yang memiliki bau jeruk yang sedikit oranye dan diperkaya dengan bau manusia, studi tersebut menyimpulkan.

(***)